Apa itu Setelah Terbakar?

Ungkapan setelah luka bakar adalah jargon kebugaran untuk proses biologis yang disebut konsumsi oksigen pasca-olahraga berlebih (EPOC). Teori di balik proses ini menyatakan bahwa tubuh terus mengonsumsi oksigen pada tingkat yang lebih tinggi bahkan setelah latihan selesai. Intinya, ini berarti tubuh terus membakar lemak atau kalori setelah berolahraga, bahkan ketika sedikit atau tidak ada energi yang dikeluarkan. Proses ini dipicu oleh peningkatan laju metabolisme tubuh, dan waktu serta durasi setelah luka bakar tergantung pada durasi latihan.

Banyak penelitian telah dilakukan untuk menentukan latihan mana yang benar-benar memulai EPOC dan apakah beberapa latihan menghasilkan periode setelah luka bakar yang lebih lama dan lebih lama. Meskipun beberapa ahli tidak setuju tentang berapa banyak kalori yang benar-benar terbakar setelah berbagai latihan, sebagian besar ahli setuju pada beberapa prinsip yang solid. Untuk aktivitas kardiovaskular atau aerobik, semakin intens latihannya, semakin besar EPOCnya. Selain itu, EPOC juga akan lebih signifikan jika durasi latihan aerobik melebihi 60 menit.

Dalam beberapa penelitian, latihan ketahanan terbukti menghasilkan jumlah EPOC terbesar, tetapi intensitas after burn masih bergantung pada durasi dan intensitas sesi latihan. Para peneliti telah lama mempelajari efek peningkatan otot pada tingkat metabolisme istirahat tubuh. Tingkat metabolisme istirahat menentukan jumlah energi yang dikonsumsi ketika tubuh dalam keadaan istirahat alami. Dengan kata lain, tubuh masih membakar sejumlah kalori bahkan ketika seseorang sedang duduk di sofa sambil menonton TV. Kontroversi, bagaimanapun, terkait dengan menentukan berapa banyak kalori yang benar-benar terbakar selama periode istirahat.

Sebuah mitos umum di komunitas kebugaran menunjukkan bahwa untuk setiap pon otot baru, 50-100 kalori dibakar sehari dalam keadaan istirahat. Sayangnya, ada sejumlah besar bukti untuk membantah klaim ini. Meskipun temuan eksperimen bervariasi, sebagian besar peneliti percaya bahwa klaim ini terlalu dilebih-lebihkan. Pada kenyataannya, sebagian besar peneliti percaya bahwa tingkat metabolisme istirahat membakar sekitar 10 kalori per kilogram otot, yang kurang dari lima kalori per pon.

Banyak penelitian tentang setelah luka bakar bervariasi. Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan produksi hormon semuanya berkontribusi pada EPOC. Inti dari penelitian ini menganggap beberapa kesesuaian. Setelah terbakar adalah proses biologis yang memang ada. Semakin lama dan semakin keras seseorang bekerja, semakin banyak kalori yang akan dia bakar setelah latihan selesai. Plus, otot menghasilkan jumlah after burn yang lebih besar daripada lemak.