William Howard Taft, presiden Amerika Serikat ke-27, lahir pada 15 September 1857, di Cincinnati, Ohio. Louise Torrey Taft, ibunya, adalah penduduk asli Massachusetts dan istri kedua Alphonso Taft. Alphonso, ayah dari William Howard Taft, adalah seorang Vermonter yang telah pindah ke Cincinnati 20 tahun sebelum kelahiran putranya untuk mendirikan praktik hukum. Dia menjadi hakim dan akhirnya memegang posisi sekretaris perang dan jaksa agung selama kepresidenan Ulysses S. Grant.
Tumbuh dewasa, William Howard Taft adalah murid yang baik. Pada tahun 1874, ia diterima di Universitas Yale. Di Yale, dia rajin belajar dan disukai. Dia lulus sebagai salutatorian dari kelasnya pada tahun 1878 dan kembali ke Ohio untuk memasuki Sekolah Hukum Cincinnati.
Setelah lulus dari sekolah hukum pada tahun 1880, segalanya bergerak cepat untuk Taft. Dia lulus ujian pengacara Ohio dalam waktu singkat, dan pada tahun 1881, diangkat menjadi asisten jaksa di Hamilton County, Ohio. Dari tahun 1883 hingga 1887, Taft menghabiskan beberapa tahun di Cincinnati, bekerja sebagai pengacara di praktik pribadi. Selama waktu ini ia menjadi asisten pengacara county untuk Hamilton County.
Pada 19 Juni 1886, Taft menikahi Helen Herron. Helen, yang oleh Taft dijuluki “Nellie,” adalah seorang wanita cerdas yang ambisi suaminya akan berperan dalam evolusi karirnya. Selama pernikahan mereka, Taft dan Nellie akan memiliki tiga anak: Robert Alphonso (1889–1953), Helen Herron (1891–1987), dan Charles Phelps (1897–1983).
Pada tahun 1900, Presiden McKinley mengirim Taft untuk menjabat sebagai kepala administrator sipil di Filipina. Taft membangun sekolah dan jalan, meningkatkan ekonomi, dan mencari cara lain untuk membantu rakyat Filipina. Pada tahun 1901, Taft menjadi gubernur sipil pertama Filipina dan terus melakukan pekerjaannya untuk mencapai kemerdekaan Filipina.
Setelah pembunuhan McKinley, Presiden Theodore Roosevelt melihat Taft sebagai aset berharga dan menugaskannya ke jabatan sekretaris perang. Dari tahun 1904 hingga 1908, Taft mengawasi pembangunan Terusan Panama.
Pada saat pemilihan presiden tahun 1908 tiba, Taft telah menjadi sangat dekat dengan Roosevelt. Roosevelt menolak untuk mencalonkan diri sebagai presiden dan malah menggunakan pengaruhnya untuk mengamankan nominasi Taft. William Howard Taft memenangkan pemilihan ini, menjadi presiden ke-27 Amerika Serikat.
Sayangnya untuk Taft, Roosevelt ternyata menjadi tindakan yang sulit untuk diikuti. Taft tidak memiliki bakat politik dan kejeniusan Roosevelt untuk berbicara di depan umum. Kepresidenan Taft banyak dihantui oleh momok cinta pertama dan terbesarnya: hukum. Keyakinannya yang besar terhadap hukum dibuktikan dengan 80 gugatan antimonopoli yang diajukannya selama menjabat. Salah satu tuntutan tersebut diajukan terhadap US Steel, bertentangan langsung dengan kesepakatan yang telah diterima Roosevelt. Roosevelt sangat tidak senang dengan tindakan pria yang dibantunya menduduki jabatannya, dan hubungan antara kedua pria itu memburuk secara drastis.
Kepresidenan Taft ditandai dengan advokasi arbitrase dunia untuk menyelesaikan konflik, kebijakan luar negeri yang menganut praktik “diplomasi dolar,” dan pembubaran trust. Taft mendukung Amandemen ke-16 Konstitusi, dan mengangkat enam hakim agung ke Mahkamah Agung AS.
Meskipun ia mengejar perdamaian dunia, pada pemilihan 1912, Taft dan Roosevelt terlibat dalam pertempuran pribadi. Frustrasi dan muak, Roosevelt bertekad untuk merebut kembali kendali dari Taft. Taft, bagaimanapun, memenangkan nominasi Partai Republik. Tidak terpengaruh, Roosevelt membentuk partainya sendiri, Partai Progresif, atau Bull Moose. Pada akhirnya, mereka membagi suara Partai Republik, dan Woodrow Wilson, kandidat Demokrat, mengambil pemilihan.
Dalam karir pasca-presidennya, Taft mengajar hukum di Yale Law School. Dia terpilih sebagai presiden American Bar Association. Pada tahun 1921, ia diangkat sebagai Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat oleh Presiden Warren Harding. Taft adalah satu-satunya presiden AS hingga saat ini yang memegang posisi Ketua Mahkamah Agung, dan satu-satunya individu yang memimpin cabang Yudikatif dan Eksekutif pemerintah.
Akhirnya, Taft kembali melakukan pekerjaan yang dicintainya, sangat menikmati masa jabatannya di Mahkamah Agung. Namun, akhirnya, pada Februari 1930, karena sakit jantung, ia tidak punya pilihan selain pensiun. William Howard Taft meninggal hampir tepat satu bulan kemudian, pada 8 Maret 1930, dan menjadi presiden AS pertama yang dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington.