Apa saja Jenis Latihan Refleks yang Berbeda?

Refleks adalah reaksi tubuh terhadap perubahan baik di dalam maupun di luar tubuh. Respons ini bersifat langsung dan tidak disengaja, artinya tidak ada proses berpikir yang harus terjadi agar tindakan dapat dilakukan. Meningkatkan tindakan otomatis spontan ini dapat dicapai melalui serangkaian latihan khusus yang disebut pelatihan refleks. Pelatihan tersebut dapat berupa terapi fisik, latihan yang ditargetkan atau pelatihan atletik, atau tantangan khusus yang meningkatkan kecepatan dan akurasi.

Pelatihan refleks, atau latihan refleks, disesuaikan dengan kebutuhan individu untuk meningkatkan kemampuan fisik dan waktu respons. Bentuk latihan ini dapat digunakan untuk memperbaiki gangguan dalam aktivitas hidup sehari-hari yang disebabkan oleh cedera atau imobilitas yang berkepanjangan. Pelatihan refleks juga merupakan komponen kunci untuk mengembangkan atau memperkaya kemampuan atletik.

Keseimbangan adalah contoh refleks yang diperlukan untuk hampir setiap aktivitas termasuk duduk dan berdiri dalam posisi diam. Ketika keseimbangan terganggu, kesulitan dapat dialami dengan aktivitas paling sederhana yang melibatkan bahkan perubahan kecil pada posisi. Untuk meningkatkan keseimbangan, latihan refleks dalam bentuk tantangan terhadap stabilitas dapat secara signifikan meningkatkan kemantapan tubuh dan kemampuan untuk beradaptasi dengan keadaan yang berubah. Contoh dari keseimbangan yang menantang adalah melakukan latihan penguatan dengan perubahan basis dukungan dengan mendekatkan kedua kaki atau berdiri dengan satu kaki. Untuk meningkatkan tingkat kesulitan, latihan refleks keseimbangan juga dapat dilakukan dengan berdiri atau melakukan latihan di permukaan yang tidak stabil seperti papan goyang, platform yang bertumpu pada pivot point melingkar atau bergerak.

Setiap aktivitas atau olahraga memerlukan kelompok refleks tertentu untuk melakukan gerakan yang tepat yang diperlukan untuk menghindari cedera. Dalam banyak olahraga, waktu respons yang cepat dan respons yang efisien dan dieksekusi dengan baik terhadap perubahan di lapangan memungkinkan atlet untuk unggul. Dengan memasukkan pelatihan refleks ke dalam rutinitas latihan, atlet dapat meningkatkan keterampilan dengan melakukan latihan olahraga khusus. Golf, misalnya, membutuhkan perubahan posisi tubuh dengan kaki tetap diam, sedangkan sepak bola menuntut kerja kaki yang rumit saat tubuh didorong ke depan.

Untuk meningkatkan waktu reaksi dan akurasi saat tubuh sedang bergerak, latihan refleks berupa rintangan atau lari cepat dengan gerakan kaki tertentu seperti menyilang bisa efektif. Bergantung pada gerakan yang diperlukan untuk aktivitas tersebut, berlari dengan dorongan lateral, juga disebut sidestepping dapat meningkatkan kemampuan. Lompat tali adalah bentuk lain dari pelatihan refleks yang dapat meningkatkan waktu reaksi. Kecepatan yang berbeda, menggunakan dua tali atau melompat ke belakang juga dapat membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk cepat beradaptasi dengan perubahan.