Apa saja Jenis Infeksi Dada?

Infeksi dada adalah kondisi medis umum pada orang dewasa dan anak-anak yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Ada berbagai jenis infeksi dada termasuk pneumonia, pertusis, dan bronkitis. Jika tidak diobati, masalah kesehatan ini dapat menyebabkan sesak napas, sistem kekebalan yang melemah, dan pada kasus yang parah bahkan kematian.
Salah satu infeksi dada yang sering memerlukan rawat inap adalah pneumonia. Pneumonia menyebabkan peradangan dan cairan berkembang di dada dan paru-paru. Beberapa gejalanya adalah batuk, demam, dan nyeri dada. Pneumonia berjalan adalah bentuk ringan dari infeksi ini yang sering disalahartikan sebagai pilek karena gejalanya tidak separah pneumonia berat. Jika dokter mencurigai seseorang menderita penyakit ini, dokter dapat merekomendasikan rontgen dada dan meresepkan antibiotik jika diperlukan.

Beberapa orang menderita infeksi kronis seperti bronkitis. Orang yang menderita bronkitis biasanya mengalami batuk berkepanjangan, iritasi dada, dan kelelahan. Individu yang memiliki sistem pernapasan yang lemah seperti orang tua dan anak-anak mungkin rentan terkena bronkitis karena masalah kesehatan lainnya. Untuk mendiagnosis bronkitis, pasien mungkin perlu menjalani tes fungsi paru-paru, x-ray, dan tes dahak bakteri. Dokter juga akan memeriksa penyakit paru-paru seperti emfisema atau asma.

Infeksi dada tertentu seperti pertusis disebabkan oleh bakteri dan sangat menular. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, ada sekitar 300,000 kematian di seluruh dunia setiap tahun hanya karena pertusis. Kondisi ini menyebabkan individu terengah-engah dan mengeluarkan suara batuk yang keras saat mereka mencoba bernapas. Pertusis disebut juga batuk rejan karena suara batuk yang dikeluarkan penderita mirip dengan suara batuk rejan. Dokter merekomendasikan vaksinasi untuk orang yang tidak pernah menderita pertusis dan dapat meresepkan obat untuk individu yang didiagnosis dengan infeksi.

Pleuritis atau radang selaput dada adalah salah satu infeksi yang mempengaruhi lapisan pleura paru-paru. Kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dengan penyakit lain seperti influenza, pembekuan paru-paru, atau TBC. Ketika seseorang mengalami radang selaput dada, ia mungkin mengalami rasa sakit di daerah dada saat bernafas. Karena radang selaput dada umumnya dianggap sebagai kondisi sekunder, sebagian besar dokter akan cenderung fokus untuk menyelesaikan infeksi primer terlebih dahulu.

Ada juga infeksi umum pada dada bagian atas yang disebabkan oleh virus. Biasanya, orang akan terkena infeksi ini setelah sakit pilek atau infeksi sinus karena mereka tidak mampu melawan kuman. Individu yang menderita influenza terkadang juga mengalami infeksi dada. Gejala yang mungkin dialami pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas termasuk batuk, sakit kepala, dan demam.