Apa itu Tiwanaku?

Tiwanaku adalah kota pra-Inca di Bolivia. Ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO, dan telah ada sejak tahun 2000. Itu dilihat oleh sebagian besar arkeolog sebagai salah satu situs utama yang mengarah ke Kekaisaran Inca, dan tetap menjadi situs yang indah bagi pengunjung modern.

Situs ini berasal dari tahun 1200 SM, ketika ditetapkan sebagai desa kecil. Sisa-sisa pertanian di daerah itu menunjukkan bahwa penduduk menggunakan suatu bentuk penanaman yang dikenal sebagai pertanian ladang, yang sangat efisien. Mereka mewakili bentuk awal permakultur, dan dalam beberapa tahun terakhir beberapa program eksperimental telah mulai menciptakan kembali pertanian di Tiwanaku.

Pada abad ke-7, ia mulai berkembang menjadi lingkungan perkotaan yang sebenarnya, bergeser dari budaya yang hanya agraris menjadi budaya yang lebih beragam. Pada abad ke-9 kota itu sendiri mencakup hampir dua mil persegi (5 km persegi), dan kemungkinan memiliki populasi sekitar 40,000 orang. Beberapa bukti menunjukkan bahwa daerah tersebut mungkin sebenarnya telah mendukung ratusan ribu orang.

Pada abad ke-11, Tiwanaku mulai menurun, dan budayanya juga mulai berantakan. Itu tidak ditinggalkan, tetapi kehilangan tempatnya sebagai kekuatan utama di daerah itu, meskipun meletakkan banyak dasar bagi Kekaisaran Inca kemudian.
Meskipun banyak situs telah dijarah selama berabad-abad, mereka masih merupakan kumpulan yang sangat mengesankan, dan beberapa telah dipulihkan oleh pihak berwenang. Arsitektur Tiwanaku sangat mengesankan, terutama ketika orang menganggap bahwa batu-batu besar yang digunakan untuk membangun struktur tersebut diangkut dari jarak sekitar 25 mil (40 km), dan dipindahkan tanpa bantuan roda.

Gaya artistik Tiwanaku juga unik, dengan potongan figuratif menarik yang menonjolkan kepala yang dibesar-besarkan. Gaya tersebut berkaitan dengan gaya Huari, juga ditemukan di wilayah Andes, dan kemungkinan tumbuh dari gaya Pukara sebelumnya.

Tiwanaku terletak lebih dari 13,000 kaki (4000m) di atas permukaan laut, di bagian Andes yang sangat indah. Dikelilingi oleh pegunungan, yang menawarkan pemandangan indah dan hiking yang indah, dan tidak jauh dari Danau Titicaca, meskipun danau tidak dapat dilihat dari lokasi kota.

Situs ini sering disebut sebagai “Stonehenge of the Americas”, karena batu-batu yang ditampilkan di situs ini tidak terlihat di daerah itu sendiri. Legenda lokal menyatakan bahwa situs itu dibuat oleh raksasa, yang kemudian membuat marah para dewa dan hanyut dalam banjir, tetapi batu-batu besar telah mendorong beberapa teori penciptaan alternatif dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa orang percaya situs itu berusia lebih dari 17,000 tahun, dan percaya itu adalah karya peradaban yang sangat maju.
Ada sejumlah situs indah di Tiwanaku yang layak untuk dikunjungi. Salah satu yang paling terkenal adalah Gerbang Matahari, sebuah gerbang besar yang dibangun dari sepotong batu. Lain adalah situs reruntuhan Puma Punku, yang sebagian orang percaya adalah pelabuhan besar, dibangun pada saat Danau Titicaca datang ke tepi Tiwanaku. Dan mungkin yang paling mengesankan adalah piramida Akapana dan kuil Kalasasaya.