Apa itu Selat Hormuz?

Selat Hormuz adalah selat strategis penting antara Teluk Persia dan Laut Arab. Diperkirakan 20-40% pasokan minyak dunia — terutama dari Arab Saudi, Irak, Iran, dan Kuwait — melewati Selat Hormuz, yang lebarnya hanya 21 mi (34 km). Selat Hormuz terletak di antara Musandam, eksklave Oman di selatan, dan Iran di utara. Selat Hormuz adalah bagian dari perairan nasional Oman dan Iran, tetapi kapal diizinkan untuk lewat di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut, yang telah diratifikasi oleh sebagian besar tetapi tidak semua negara penandatangan.

Selat Hormuz sudah terkenal sejak zaman dahulu, ketika para pelaut pertama dalam peradaban modern meninggalkan kerajaan Babilonia ke Laut Arab untuk melakukan perdagangan dengan suku-suku di timur dan barat. Sinbad the Sailor, seorang tokoh fiksi asal Timur Tengah kuno, tinggal di kota Babel di Irak modern, dan akan melaut dalam perjalanan dengan melakukan perjalanan melalui Selat Hormuz. Banyak sejarawan percaya bahwa kisah Sinbad the Sailor setidaknya sebagian didasarkan pada pengalaman nyata para pelaut awal yang berangkat dari Teluk Persia dan menjelajahi Samudra Hindia. Misalnya, burung raksasa yang disebut roc muncul dalam cerita Sinbad, dan hewan-hewan ini kemungkinan besar terinspirasi oleh keberadaan nyata Burung Gajah yang baru saja punah di Madagaskar, yang tingginya 10 kaki (3 m).

Saat ini, Selat Hormuz mendapat perhatian sebagai salah satu perairan yang paling bergejolak dan tegang secara politik di dunia. Kapal-kapal angkatan laut Amerika Serikat dan Iran sering berada di perairan ini, dengan Iran berusaha mempertahankan perairan teritorial mereka dan Amerika mengerahkan kekuatan mereka di Teluk Persia, serta mengirimkan pasokan untuk Perang di Irak. Angkatan Laut Amerika Serikat dan Iran telah bentrok beberapa kali di Selat Hormuz. Suatu ketika pada tahun 1988, ketika Operasi Praying Mantis, perang satu hari, pecah ketika kapal perusak Amerika menenggelamkan dua kapal Iran sebagai pembalasan atas penambangan USS Samuel B. Roberts. Bentrokan lain terjadi hanya tiga bulan kemudian, ketika sebuah kapal penjelajah rudal berpemandu Amerika Serikat secara tidak sengaja menembak jatuh penerbangan Iran Air 655, dan bentrokan lainnya pada tahun 2008 ketika speedboat Iran mendekati kapal perusak AS. Iran telah berulang kali mengancam akan memotong Selat Hormuz jika Iran diserang oleh Israel atau Amerika Serikat, tindakan yang secara radikal akan mengganggu pasokan minyak dunia.