Peta proyeksi Peters adalah peta yang mencoba menggambar fitur Bumi dengan distorsi area minimal. Karena globe berbentuk bola dan petanya datar, beberapa distorsi tidak dapat dihindari, tetapi peta proyeksi Peters berfungsi untuk menampilkan daratan seakurat mungkin. Sementara kartografi mungkin tidak tampak seperti bidang yang panas, sebenarnya ada banyak kontroversi mengenai peta proyeksi Peters ketika pertama kali diungkapkan pada tahun 1974, dan beberapa kontroversi berlanjut hingga hari ini. Meskipun proyeksi Peters tidak terlalu populer, peta yang digambar menggunakan teknik ini dapat ditemukan di beberapa toko peta, atau melalui perusahaan pemasok khusus.
Hal pertama yang menarik tentang peta Peters adalah bahwa meskipun dinamai Dr. Arno Peters, Peters tidak benar-benar menciptakannya. Penghargaan untuk peta akurat wilayah sebenarnya diberikan kepada seorang pria Skotlandia, James Gall, yang mempelopori ide tersebut pada tahun 1885. Peta Gall tidak menghasilkan banyak minat publik pada saat itu, dan konsep tersebut tampak relatif baru dan inovatif sebagai hasilnya ketika diperkenalkan kembali hampir 100 tahun kemudian oleh Dr. Arno Peters. Gaya proyeksi ini bisa lebih tepat disebut proyeksi Gall-Peters, yang mengacu pada penemu asli dan orang yang mempopulerkannya.
Ketika Peters memperkenalkan proyeksi akurat area kepada dunia, dia membingkai peta dalam istilah politik. Dia berargumen bahwa proyeksi Mercator yang sangat populer itu bias, karena Mercator tidak akurat areanya. Akibatnya, benua di sekitar khatulistiwa dalam proyeksi Mercator terlihat jauh lebih kecil dibandingkan dengan daerah yang jauh dari khatulistiwa, seperti Greenland. Pada proyek Mercator, Greenland terlihat sangat besar, benar-benar mengerdilkan Afrika, padahal kenyataannya adalah sebaliknya; Peters menyarankan bahwa perbedaan ukuran membuat negara-negara berkembang di sepanjang khatulistiwa tampak tidak signifikan.
Untuk tujuan navigasi, proyeksi Mercator sebenarnya adalah peta yang jauh lebih unggul. Untuk tujuan politik, peta proyeksi Peters tentu berguna, karena memberikan gambaran yang lebih akurat tentang luas daratan di Bumi, meskipun benua masih cukup terdistorsi. Pada tahun 1973, ketika Peters mempresentasikan petanya kepada dunia, ada banyak diskusi tentang bias, kolonialisme, dan masalah ras; akibatnya, media dan beberapa akademisi memanfaatkan peta proyeksi Peters sebagai cara yang lebih adil untuk mewakili Bumi.
Anda dapat mengenali peta proyeksi Peters dari bentuk benua yang memanjang, dan penggambaran area yang kurang lebih akurat. Misalnya, Greenland akan menjadi sekitar 13 kali lebih kecil dari Afrika, seperti di kehidupan nyata. Saat Anda melihat peta mana pun di Bumi, ingatlah bahwa beberapa perspektif akan hilang akibat pemetaan permukaan objek bola ke selembar kertas persegi panjang.