Pada tahun 2002, Australia mulai mengekspor unta ke Arab Saudi. Unta sangat dibutuhkan selama ziarah Muslim di Mekah di mana diperkirakan 1.3 juta hewan, termasuk unta, dikorbankan. Hingga tahun 2002, sebagian besar unta di Arab Saudi didatangkan dari Afrika Utara. Namun penyakit, kekeringan, dan perselisihan politik membuat Saudi akhirnya beralih ke Australia, negara yang memiliki terlalu banyak unta liar. Unta pertama kali dibawa ke Australia antara tahun 1860 dan 1907 dari tempat-tempat seperti Palestina dan India. Pada tahun 2002, ada 500,000 unta yang hidup di pedalaman Australia. Seiring bertambahnya jumlah mereka, mereka mulai menjadi gangguan bagi manusia, tumbuhan, dan satwa liar lainnya. Oleh karena itu, Australia mulai memasok daging unta ke negara-negara Timur Tengah. Arab Saudi memang membiakkan unta sendiri, tetapi hewan-hewan itu terutama digunakan untuk balapan dan keperluan rumah tangga lainnya — dan bukan untuk makanan.
Lebih lanjut tentang unta Australia:
Setelah unta didatangkan ke Australia dan tidak lagi diperlukan untuk ditunggangi, unta dilepas begitu saja, sehingga populasi unta liar di Australia dimulai.
Pada 2013, biaya ekonomi dari kerusakan yang disebabkan oleh unta liar di Australia diyakini 10 juta dolar Australia (sekitar 7 juta dolar AS).
Selain unta, spesies lain yang diperkenalkan ke Australia oleh manusia termasuk kuda liar, kambing, babi, kucing, anjing, rubah, dan kelinci.