Apa itu Dusun?

Dusun adalah pemukiman yang terlalu kecil untuk dianggap sebagai kota atau desa. Sebagai aturan umum, dusun adalah pedesaan, dan banyak di antaranya muncul di sekitar lokasi tertentu seperti pabrik atau peternakan besar. Di beberapa negara, dusun didefinisikan secara hukum, sementara di negara lain, dunia hanyalah istilah untuk menggambarkan pemukiman kecil, tanpa definisi tegas yang dilampirkan.

Kata “dusun” muncul dalam bahasa Inggris sekitar tahun 1300-an, dipinjam dari bahasa Prancis Kuno hamel, yang berarti “desa”. “Hamlet” hanyalah sebuah kecil dari hamel, menekankan ukuran kecil dari sebuah dusun. Karena dusun cukup kecil, tidak jarang semua properti di dusun dimiliki oleh orang atau perusahaan yang sama, seperti dalam kasus pertanian atau pabrik.

Sebuah dusun yang khas hanya terdiri dari beberapa rumah, sering berkumpul bersama di dekat jalan. Banyak dusun yang kekurangan toko dan layanan, memaksa penghuninya untuk pergi ke kota terdekat untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan sebagian besar juga kekurangan gereja. Di daerah-daerah di mana dusun ditetapkan secara hukum, mereka sering dianggap sebagai pemukiman sekunder yang lebih rendah dari kota terbesar berikutnya, dengan penduduk dusun tersebut dimasukkan ke dalam paroki gerejawi kota itu.

Secara historis, masyarakat di sebuah dusun sering kali bekerja untuk entitas yang sama, dan dalam banyak kasus dusun dibentuk oleh kelompok-kelompok penduduk desa yang direlokasi agar lebih dekat dengan lokasi kerja, atau untuk menghindari kondisi yang tidak menyenangkan di desa. Penduduk dusun modern biasanya cukup dekat, karena ukuran pemukiman yang kecil mendorong interaksi yang ramah antara orang-orang, dan mudah untuk mengenal semua tetangga.

Dusun jarang dikunjungi, karena mereka tidak memiliki akomodasi formal untuk turis dan mereka biasanya tidak memiliki atraksi yang akan membangkitkan minat. Orang mungkin, bagaimanapun, melakukan perjalanan melalui dusun dalam perjalanan mereka ke tempat lain, dan beberapa orang menemukan dusun agak menawan, karena mereka mencerminkan gaya hidup intim yang serba lambat yang tidak terlalu umum di era modern. Di Eropa khususnya, banyak dusun memiliki bangunan bersejarah yang menarik untuk dilihat, dan di beberapa dusun, warga menghidupi diri dengan memproduksi kerajinan tradisional, memastikan budaya tradisional dan teknik pengrajin tidak punah.