Apakah Presiden AS Selalu Disapa sebagai “Tuan. Presiden”?

Ketika George Washington berusia 57 tahun, ia terpilih sebagai presiden negara yang baru dibentuk yang dikenal sebagai Amerika Serikat. Karena dia adalah orang pertama yang terpilih untuk posisi yang begitu tinggi, diskusi kongres pada tahun 1789 mulai berkisar pada poin penting: Bagaimana presiden baru ini harus ditangani? Gelar-gelar dari Eropa diperbincangkan, dari “Yang Mulia” hingga “Yang Mulia,” tapi tidak ada yang cocok dengan istilah Konstitusi AS yang baru. John Adams menyarankan “Yang Mulia, Presiden Amerika Serikat, dan Pelindung Hak yang Sama,” yang kemudian diringkas menjadi “Mr. Presiden” yang digunakan saat ini.

Salam untuk ketua:

Pada satu titik, Adams menyarankan bahwa “Yang Mulia” lebih pas, tetapi ide ini diabaikan oleh Thomas Jefferson, yang mengatakan bahwa itu “sangat konyol,” dan Benjamin Franklin, yang menyebut gagasan itu “benar-benar gila.”
Konstitusi tidak merinci cara menyapa kepala eksekutif negara itu. Ketika dia dilantik, sumpah jabatan diakhiri dengan: “Hidup George Washington, Presiden Amerika Serikat.”
Hari ini, “Tuan. Presiden” atau “Nyonya Presiden” digunakan untuk menyebut siapa pun yang bergelar presiden, atau siapa pun yang memimpin badan pemerintahan tertentu.