Pencerahan spiritual adalah konsep yang sebagian besar terkait dengan agama Buddha dan Hindu. Pencerahan menyiratkan kesempurnaan lengkap, yang melibatkan kualitas seperti pelepasan dan kesadaran. Keyakinan spiritual ini menyatakan bahwa hidup ini penuh dengan penderitaan yang dihasilkan oleh keinginan dan emosi lain yang melekatkan jiwa pada hal-hal duniawi; penderitaan adalah akibat tak terelakkan dari kemelekatan pada hal-hal yang fana ini. Jiwa dengan demikian menjadi tercerahkan ketika ia tetap berada di dunia namun menjadi bebas dari kemelekatan padanya. Pencerahan dianggap sebagai akhir dari perjalanan spiritual makhluk, baik itu dalam satu kehidupan atau di banyak kehidupan.
Dalam agama Buddha, pencerahan disebut nirwana. Nirwana diyakini sebagai keadaan damai dan bersatu dengan kosmos. Berbagai bentuk Buddhisme mengajarkan teknik yang berbeda untuk mencapai nirwana. Umat Buddha Ortodoks, misalnya, mencoba untuk langsung mengikuti ajaran Buddha: khususnya, Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Berunsur Delapan. Yang lain, seperti Buddhis Zen, mungkin menggunakan latihan mental yang menantang, seperti koan. Sebagian besar bentuk Buddhisme juga menggunakan meditasi teratur sebagai elemen sentral dari jalan menuju pencerahan spiritual.
Hinduisme juga menggunakan konsep nirwana, menganggapnya sebagai representasi kebebasan dari keinginan dan nafsu duniawi lainnya. Pencerahan spiritual juga merupakan bagian dari kesimpulan siklus reinkarnasi Hindu. Dalam kepercayaan ini, jiwa memasuki banyak tubuh yang berbeda melalui perjalanan keberadaan mereka. Dalam setiap kehidupan yang mereka jalani, mereka berkembang secara spiritual. Tujuan akhir dari pengembangan spiritual ini adalah moksha, pembebasan dari sistem penderitaan duniawi, yang mencakup gagasan pencerahan spiritual.
Pencerahan umumnya dianggap sebagai konsep mistis. Artinya, itu berisi janji kejernihan spiritual yang tak terlukiskan dengan kata-kata dan pencapaian melalui tindakan. Misalnya, seseorang tidak dapat mencapai pencerahan dengan membaca, bahkan jika seseorang dapat melafalkan kata-kata dari setiap orang bijak. Pencerahan adalah pengalaman yang berpotensi universal, tetapi setiap makhluk mencapainya melalui jalan yang unik. Guru dapat memberikan bantuan dan provokasi di sepanjang jalan, tetapi mereka tidak dapat memaksakan pencerahan pada murid mereka; seseorang menjadi tercerahkan sendirian.
Konsep pencerahan spiritual dalam Buddhisme dan Hinduisme terkait dengan tetapi berbeda dari ide-ide seperti keselamatan dan transendensi yang terkait dengan Kekristenan. Sementara sebagian besar versi Kekristenan menekankan kasih Yesus Kristus sebagai prasyarat untuk kesempurnaan spiritual, pencerahan biasanya menyiratkan pembebasan dari guru dan doktrin—salah satu koan Zen yang terkenal menyarankan: “Jika Anda bertemu Buddha di jalan, bunuh dia!” Pencerahan juga tidak melibatkan keberadaan surga yang berbeda dari bumi. Ini lebih menekankan pada transformasi hubungan jiwa dengan dunia objek. Makhluk yang tercerahkan melanjutkan keberadaan jasmani setelah memperoleh kesadaran akan sifat ilusi dari realitas. Tidak ada ruang terpisah tempat seseorang naik.