Apa itu Fobia Sekolah?

Fobia sekolah atau didaskaleinophobia adalah jenis fobia di mana orang takut pergi ke sekolah. Kondisi ini paling sering terlihat pada anak-anak, secara klasik antara usia delapan dan 13 tahun, dan bisa sangat melemahkan, terutama jika dibiarkan berkembang. Berbagai macam teknik dapat digunakan untuk mengelola fobia sekolah. Anak-anak dengan kondisi ini biasanya mendapat manfaat dari menemui seorang profesional psikoterapi yang dapat membantu anak dan memberikan bantuan untuk membantu orang tua dan pejabat sekolah mendukung anak tersebut.

Fobia umum ini dikaitkan dengan berbagai penyebab. Hal ini sering dikaitkan dengan kecemasan perpisahan, tetapi juga dapat ditimbulkan oleh berbagai jenis stres. Seorang anak yang baru saja pindah, mengalami kehilangan, atau mengalami perceraian dapat mengembangkan fobia sekolah, dan fobia juga dapat berkembang sebagai respons terhadap intimidasi, ketidakmampuan belajar yang tidak terdiagnosis, persepsi kinerja yang buruk di sekolah, atau gaya mengajar tertentu. Memahami penyebab fobia sekolah merupakan langkah penting dalam memberikan pengobatan.

Seorang anak dengan fobia sekolah biasanya menolak untuk pergi ke sekolah, atau protes berlebihan. Dia mungkin menjadi sakit secara fisik ketika diperintahkan ke sekolah, atau memalsukan gejala penyakit untuk menghindari pergi. Ketika anak tiba di sekolah, dia mungkin melarikan diri daripada pergi ke kelas, dan anak dapat mengembangkan masalah perilaku di kelas dan di tempat bermain. Ketika sekolah dibahas, anak bisa menjadi cemberut, kesal, marah, atau agresif.

Segera setelah fobia sekolah dicurigai, orang tua harus mengambil tindakan untuk mengatasinya. Seperti fobia lainnya, fobia sekolah semakin parah semakin lama tidak diobati, dan dapat mengganggu keberhasilan anak di sekolah. Perawatan dapat mencakup psikoterapi serta penyesuaian di rumah dan di kelas. Jika intimidasi adalah penyebabnya, misalnya, situasi intimidasi akan ditangani. Seorang anggota staf sekolah mungkin juga ingin bertemu dengan anak di depan pintu dan mengantarnya ke kelas, dan memberikan dukungan untuk anak sepanjang hari sekolah sehingga anak merasa seperti orang dewasa yang ramah selalu tersedia.

Perubahan di rumah dapat mencakup bahasa yang mendukung dari orang tua, bersama dengan dukungan seperti bantuan dengan pekerjaan rumah. Jika seorang anak merasa tidak mampu, orang tua dapat mendorong anak untuk mengeksplorasi bidang minat dan mencapai kemahiran sehingga dia dapat merasa senang tentang sesuatu. Orang tua mungkin juga berbicara dengan anak-anak mereka tentang ketakutan mereka sendiri terhadap sekolah dan bagaimana mereka mengatasinya, dan kesenangan mereka sendiri terhadap sekolah dan kegiatan seperti sekolah. Membaca untuk anak-anak dan terlibat dalam kegiatan terstruktur di rumah juga dapat membantu menghilangkan fobia sekolah.