Siapa Hazara?

Hazara adalah etnis minoritas yang tinggal terutama di daerah pegunungan gersang di Afghanistan Tengah. Mereka juga dapat ditemukan di beberapa bagian Pakistan, dan diaspora telah menyebarkan anggota lain dari kelompok etnis ini ke banyak wilayah di dunia. Kelompok etnis ini secara historis menghadapi penganiayaan dari kelompok etnis lain di Afghanistan; Hazara telah dipaksa mengungsi, diperbudak, dan ditaklukkan oleh kelompok etnis dominan di wilayah ini selama berabad-abad.

Beberapa hal membedakan Hazara dari kelompok etnis lain di daerah tersebut. Yang pertama adalah nenek moyang mereka yang sangat Asia, yang menunjukkan bahwa mereka mungkin keturunan dari Mongolia, meskipun kelompok tersebut jelas bercampur dengan orang-orang keturunan Eropa Timur dan Timur Tengah juga. Hazara berbicara Hazaragi, bentuk bahasa Persia, dan mereka terutama Muslim Syiah.

Kelompok etnis ini juga memiliki tradisi budaya dan agama yang berbeda. Hazara terkenal dengan puisi dan cerita mereka, dengan legenda budaya dan kehidupan mereka yang diturunkan dalam bentuk lagu panjang, puisi, dan cerita yang diceritakan kepada anak-anak. Berbagai alat musik dimainkan di antara orang-orang ini, dan sementara mereka yang berada dalam kelompok etnis ini berbagi nilai dengan Muslim lain di Timur Tengah, mereka kadang-kadang mengekspresikan nilai-nilai ini dengan cara yang berbeda, mengintegrasikan cerita rakyat yang kaya dan sejarah takhayul ke dalam praktik mereka. iman Muslim.

Hingga empat juta Hazara dapat ditemukan di seluruh dunia, dengan jumlah pasti sulit dilacak karena diaspora. Meskipun menjadi etnis minoritas yang signifikan di Afghanistan, mereka memiliki akses yang tidak proporsional ke layanan sosial, pendidikan, dan manfaat lainnya. Mereka secara historis cukup miskin, dengan banyak kehidupan subsisten yang bertahan lama, sebagian berkat lingkungan berbatu tempat mereka tinggal, yang membuat pertanian menjadi sulit.

Meskipun kesulitan, Hazara telah terkenal karena keramahan mereka sejak tahun 1500-an, ketika orang pertama kali mulai merujuk mereka sebagai kelompok budaya yang berbeda. Seperti banyak orang Timur Tengah lainnya, Hazara memperlakukan keramahan dengan sangat serius, memastikan bahwa tamu mereka dibuat senyaman dan sebahagia mungkin, dan memberikan perlindungan kepada tamu mereka.

Setelah invasi pimpinan AS ke Afghanistan pada tahun 2001, banyak orang menjadi lebih sadar akan penderitaan Hazara. Pasukan koalisi mendukung pengembangan program untuk mendukung kelompok ini dan etnis minoritas lainnya di Afghanistan, dan anggota Diaspora Hazara juga mulai melakukan agitasi untuk meningkatkan hak dan perlindungan bagi sesama Hazara di Afghanistan dan Pakistan.