Mengapa Makanan Thailand Sangat Pedas?

Banyak konsumen telah mencatat bahwa makanan Thailand, dan makanan Asia pada umumnya, bisa sangat pedas. Cabai menciptakan sensasi pedas pada makanan Thailand, dan jika Anda makan di restoran Thailand yang kooperatif, mereka biasanya dapat mengurangi atau menambah bahan ini berdasarkan permintaan. Ada sejumlah alasan kepedasan ini termasuk pengawetan bahan yang tidak stabil dan selera pribadi, dan Anda mungkin belajar untuk menikmatinya dari waktu ke waktu.

Makanan Thailand didasarkan pada empat rasa inti: panas, asam, asin, dan manis. Setiap hidangan berusaha untuk mencapai keseimbangan antara keempat elemen ini, dan banyak hidangan menggabungkan makanan asam seperti pasta ikan, yang asin seperti kecap, bahan manis seperti buah segar, dan cabai untuk panas. Cabai diperkenalkan ke Thailand pada tahun 1600-an dan dengan cepat diadopsi, seperti halnya di sebagian besar Asia. Bahan yang sering membakar ini digunakan dalam bentuk segar, kering, dan diasamkan, tergantung pada juru masak dan jenis hidangannya.

Tidak seperti masakan Asia lainnya, makanan Thailand memiliki fokus utama pada bahan-bahan segar, dan hal-hal yang tidak terlalu kering dan diawetkan. Kari Thailand biasanya menyajikan sayuran segar dalam kaldu santan dengan serai, daun lengkuas, atau kemangi. Sentuhan terakhir untuk kari yang segar dan pedas adalah suntikan panas, yang disediakan oleh cabai yang mungkin diasinkan di wajan sebelum kari dirakit atau ditumbuk dengan bumbu lain seperti asam untuk membentuk pasta kari. Panasnya makanan Thailand menambah intensitas pengalaman dan rasanya.

Beberapa orang Thailand percaya bahwa makanan panas memiliki manfaat kesehatan. Tentu saja dapat membersihkan sinus, tetapi panas juga merupakan unsur dalam pengobatan tradisional Tiongkok, yang dipraktikkan dalam berbagai bentuk di seluruh Asia. Terlalu banyak panas dapat menjadi tidak sehat, tetapi panas juga dapat digunakan untuk memperbaiki masalah kesehatan sistemik yang diakibatkan oleh dingin yang berlebihan. Cabai juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan penyakit, dan telah terbukti meningkatkan kesehatan jantung.

Menggunakan bumbu berat untuk mengawetkan daging dan ikan adalah hal biasa karena cabai akan mencegah pembusukan. Lebih jauh lagi, jika dagingnya sedikit terkelupas, yang terkadang merupakan pilihan yang disengaja dalam makanan Thailand, cabai akan mencegah gejala usus yang tidak nyaman karena mereka membunuh organisme yang menyebabkan penyakit bawaan makanan. Karena alasan ini, banyak daerah beriklim panas memiliki makanan yang sangat pedas untuk menangkal penyakit yang ditularkan melalui makanan, dan pelancong di daerah dengan praktik kebersihan minimal akan lebih bijaksana untuk makan makanan pedas bersama penduduk setempat. Thailand panas dan lembab, kondisi ideal untuk pertumbuhan bakteri, jadi makanan Thailand panas dan pedas sebagai pencegahan.

Pedasnya makanan Thailand merupakan bagian integral dari tradisi kuliner yang lezat. Jika Anda tidak terbiasa dengan makanan pedas, mintalah restoran untuk mengurangi rempah-rempahnya sehingga Anda dapat belajar menghargai masakannya, dan secara bertahap menambah jumlah bumbu dalam makanan Anda sehingga Anda dapat tumbuh untuk menyukai makanan yang sangat pedas. Selain menjadi pengalaman kuliner baru, itu juga akan memungkinkan Anda untuk memenangkan kontes makan cabai, keterampilan yang berharga di beberapa negara.