Sementara sebagian besar serangan keracunan makanan dapat diobati di rumah, penyakit bawaan makanan yang parah mungkin memerlukan perhatian seorang profesional medis. Salah satu cara termudah untuk mempercepat pemulihan keracunan makanan adalah dengan beristirahat. Menekan muntah atau diare dengan obat bebas biasanya tidak dianjurkan, karena gejala keracunan makanan ini sering membantu mengeluarkan mikroorganisme dari tubuh. Tetap terhidrasi dengan minum air atau teh herbal juga dianjurkan, dan makanan harus ringan dan hambar.
Keracunan makanan bisa sangat tidak nyaman, tetapi penderita biasanya dapat menghilangkan gejalanya di rumah. Beberapa gejala umum keracunan makanan mungkin termasuk mual, kram perut, muntah, dan diare. Namun, pasien yang mengalami gejala parah harus mencari perhatian medis sesegera mungkin. Dokter biasanya dapat membantu orang yang mengalami gejala keracunan makanan ringan hingga sedang.
Istirahat sangat penting selama pemulihan keracunan makanan. Membiarkan tubuh beristirahat membantunya melawan penyakit lebih cepat. Orang yang menderita keracunan makanan tidak boleh memaksakan diri. Mereka seharusnya tidak pergi bekerja atau ke sekolah, misalnya. Idealnya, mereka harus tetap di tempat tidur.
Muntah dan diare adalah beberapa gejala keracunan makanan yang paling umum. Sementara gejala ini bisa sangat tidak nyaman bagi kebanyakan orang, obat perut yang dirancang untuk menghentikan gejala ini biasanya tidak dianjurkan. Tindakan ini adalah metode tubuh untuk menyingkirkan mikroorganisme berbahaya yang menyebabkan penyakit. Menekan gejala-gejala ini selama pemulihan dari keracunan makanan memungkinkan mikroorganisme berbahaya ini tetap berada di dalam tubuh, mungkin menyebabkan periode pemulihan yang lebih lama.
Dehidrasi juga dapat terjadi selama pemulihan keracunan makanan, karena tubuh mengeluarkan sejumlah besar air melalui muntah dan diare. Beberapa tanda dehidrasi mungkin termasuk urin berwarna gelap, mulut kering, pusing, dan kelelahan. Untuk mencegah gejala ini, penting untuk tetap terhidrasi. Air adalah cairan terbaik untuk diminum untuk membantu memerangi dehidrasi.
Sementara minuman berkafein harus dihindari, teh herbal dapat membantu pemulihan keracunan makanan. Ini tidak hanya akan membantu mencegah dehidrasi, tetapi juga dapat membantu menenangkan sakit perut dan meningkatkan pencernaan yang baik. Teh jahe dan teh mint adalah dua jenis teh yang bermanfaat bagi penderita keracunan makanan.
Setelah gejala awal sedikit mereda, penderita keracunan makanan mungkin mulai merasa ingin makan lagi. Makanan kompleks dan makanan biasanya tidak dianjurkan saat ini, bagaimanapun, karena sistem pencernaan masih lemah dan sensitif. Makanan sederhana, seperti roti panggang kering dan nasi putih, biasanya direkomendasikan. Gula, di sisi lain, harus dihindari selama pemulihan keracunan makanan, karena dapat memperburuk gejala.