Rantai pasokan bertanggung jawab atas dua hal: memotong biaya dan menjaga legalitas organisasi. Dengan demikian, rantai pasokan yang efektif bermuara pada pengurangan biaya sambil mempertahankan layanan dan kualitas. Salah satu cara organisasi rantai pasokan yang efektif meningkatkan dan memaksimalkan efisiensi rantai pasokan adalah melalui teknologi dan intelijen pasar. Keduanya memungkinkan manajer untuk membuat rantai pasokan yang lebih gesit dan efektif.
Intelijen pasar, bagi manajer rantai pasokan, lebih dari sekadar menemukan rute dan praktik pengiriman terbaik. Ini tentang memanfaatkan sumber daya dan hubungan industri untuk menemukan solusi biaya terendah yang dapat disesuaikan agar sesuai dengan model bisnis tertentu. Menggunakan hubungan internal untuk benchmark juga memastikan data yang lebih relevan dan akurat daripada memperoleh data dari laporan industri umum.
Penggunaan intelijen pasar yang lebih praktis adalah memperoleh informasi tentang permintaan konsumen. Permintaan yang lebih tinggi meningkatkan jumlah persediaan yang dibutuhkan organisasi. Mampu memperkirakan permintaan ini secara akurat dapat membantu rantai pasokan untuk merancang kontrak dan hubungan vendor untuk memenuhi permintaan ini.
Perusahaan yang ingin menciptakan rantai pasokan yang efektif harus mencari cara terbaik untuk menangani permintaan yang meningkat untuk penawaran produk saat ini serta permintaan baru untuk pengenalan produk baru. Keduanya membutuhkan hubungan yang baik dengan vendor. Hubungan ini memungkinkan vendor untuk memahami dan memenuhi permintaan pelanggan secara efektif.
Selain menekan biaya, rantai pasok juga harus menjaga kualitas dan pelayanan. Kegagalan untuk melakukannya dapat memiliki implikasi negatif baik dari sisi pendapatan bersih maupun perspektif hukum. Salah satu solusi yang telah digunakan manajer rantai pasokan adalah sistem manajemen mutu (QMS).
SMM memungkinkan organisasi untuk fokus pada kualitas satu proses pada satu waktu. Ini juga menyediakan bahasa yang sama antara area fungsional yang berbeda dalam sebuah organisasi yang mungkin berbagi proses yang sama. SMM yang baik membantu menghubungkan dan menyelaraskan tujuan perusahaan dengan kinerja rantai pasokan. Contoh SMM adalah ISO 9001, Six Sigma, dan LEAN.
SMM bekerja dengan menyediakan manajer rantai pasokan dengan kerangka kerja untuk memetakan proses untuk menciptakan rantai pasokan yang lebih efektif. Proses dipetakan dari ujung ke ujung dan kemudian dipelajari untuk mengungkap hambatan dan langkah-langkah yang berlebihan. Tujuannya adalah untuk mengurangi kesalahan dengan berkonsentrasi pada cara untuk membuat setiap proses dalam organisasi lebih efisien. Tim karyawan kemudian dapat merekomendasikan perubahan dan menerapkan perubahan setelah disetujui. Kebanyakan SMM berusaha untuk rantai pasokan yang lebih efektif melalui perbaikan proses yang berkesinambungan.