Para peneliti di Brigham and Women’s Hospital di Boston, Massachusetts telah menemukan bahwa alergi makanan dan intoleransi tidak begitu lazim seperti yang diperkirakan sebelumnya. Para peneliti meninjau catatan kesehatan elektronik dari 2.7 juta pasien di wilayah Boston, dan menemukan bahwa hanya 97,482 pasien – sekitar 3.6 persen – memiliki semua jenis reaksi negatif terhadap makanan, menurut laporan mereka di Journal of Allergy and Clinical Immunology. Anak-anak kecil memiliki tingkat alergi yang lebih tinggi daripada orang dewasa, dan tingkat alergi meningkat setiap tahun antara tahun 2000 dan 2013. Reaksi alergi yang khas termasuk gatal-gatal, muntah, sesak napas, mengi, gatal, dan anafilaksis.
Bisa jadi sesuatu yang Anda makan:
Alergen yang paling umum: kerang, buah-buahan dan sayuran, produk susu, dan kacang tanah –
dalam urutan itu. Studi tersebut juga menemukan bahwa wanita dan orang-orang keturunan Asia memiliki kecenderungan yang lebih tinggi terhadap alergi makanan.
Alergi makanan sering didiagnosis sendiri, dan profesional medis terkadang menemukan gejala yang sulit untuk ditafsirkan, menurut National Public Radio.
Ada kurang dari 7,000 ahli alergi dan imunologi yang bekerja di Amerika Serikat, yang mungkin tidak cukup untuk menangani jumlah orang yang menderita alergi.