Mauritania, secara resmi dikenal sebagai Republik Islam Mauritania, terletak di barat laut Afrika, berbatasan dengan Samudra Atlantik di barat, dan dikelilingi oleh Senegal, Mali, dan Aljazair. Namanya berasal dari kerajaan Berber yang pada zaman dahulu dikenal sebagai Mauritania.
Mauritania adalah negara terbesar ke-29 di dunia, dengan luas hampir 400,000 mil persegi (1,030,700 km persegi). Diperkirakan tahun 2006 populasinya sekitar 3.2 juta, di mana lebih dari 99% adalah Muslim. Geografinya sebagian besar gurun, dengan beberapa bukit pasir dan dataran tinggi batu pasir. Puncak tertinggi di Mauritania mencapai 3280 kaki (1000 m). Ibukotanya Nouakchott adalah yang terbesar di negara ini, dan terletak di Samudra Atlantik.
Pemukim pertama Mauritania adalah Bafour, awalnya orang nomaden. Selama abad ke-5 hingga ke-7, suku Berber yang berasal dari Afrika Utara bermigrasi ke wilayah tersebut. Kemudian, orang-orang Arab melawan Berber untuk mendapatkan kendali, dan akhirnya berhasil. Meskipun Arab menguasai, Berber sangat mempengaruhi wilayah tersebut, dibuktikan dengan budaya dan bahasa saat ini.
Prancis mulai mencaplok wilayah itu menjelang akhir abad ke-19 dan pada 1920, Mauritania menjadi bagian dari apa yang dikenal sebagai “Afrika Barat Prancis.” Salah satu manfaat dari kontrol Prancis adalah bahwa mereka mengakhiri perbudakan yang meluas dan perang suku yang sedang berlangsung. Mauritania merdeka pada tahun 1960, dan banyak orang Afrika Hitam mulai memukimkan kembali Mauritania, memicu konflik dengan bangsa Moor di Utara yang menginginkan negara itu tetap menjadi Arab. Persatuan nasional terus tetap sulit dipahami karena Moor “putih”, Moor “hitam” dan kelompok non-Moor berjuang untuk mengendalikan aspek budaya, agama, dan politik tertentu di Mauritania.
Hari ini, sistem pemerintahan Mauritania menunjukkan pengaruh baratnya. Model pemerintahannya yang dipengaruhi Prancis mencakup 13 gubernur regional, dan pemerintahan terpusat yang telah melalui periode kelemahan dan kekuatan. Sejak tahun 1960-an, demokrasi menjadi tidak stabil, dengan beberapa kudeta militer, salah satunya terjadi pada tahun 2005. Pada 11 Maret 2007, Mauritania menikmati pemilihan presiden demokratis pertamanya dalam hampir 50 tahun.
Ekonomi Mauritania sangat pertanian, tetapi bijih besi mencapai 50% dari ekspornya. Perikanan dan cadangan minyak lepas pantai yang baru ditemukan adalah dua sumber daya lain yang sangat berharga yang telah menarik investor asing. Perdagangan pariwisata masih cukup sederhana karena masalah infrastruktur, tetapi banyak pengunjung yang tertarik ke Chinguetti, kota tersuci ketujuh dalam Islam.