Apa saja Jenis Rehabilitasi Siku yang Berbeda?

Cedera siku tidak biasa seperti cedera pada sendi lain, seperti lutut, tetapi ketika cedera siku benar-benar terjadi, berbagai jenis rehabilitasi siku dapat diresepkan untuk membantu menyembuhkan dan memperkuat sendi yang kompleks ini. Masalah siku paling sering terjadi karena cedera yang berhubungan dengan olahraga seperti golf atau tenis, tetapi juga bisa diakibatkan oleh cedera stres yang berulang. Rehabilitasi siku dapat terdiri dari latihan untuk memperkuat otot-otot di lengan bawah atau otot-otot di lengan atas. Dalam beberapa kasus, suntikan kortison atau pembedahan mungkin diperlukan.

Prosedur rehabilitasi siku berbeda tergantung pada sifat cedera. Cedera pada siku dapat timbul akibat stres pada pergelangan tangan, karena tendon dan otot yang menempel pada tulang siku bekerja untuk menggerakkan lengan bawah, pergelangan tangan, dan tangan. Misalnya, siku pegolf, kondisi nyeri pada sendi siku yang sering dialami pegolf, terjadi karena pergelangan tangan terus-menerus tertekuk selama ayunan golf. Tennis elbow, cedera lain yang memerlukan rehabilitasi, terjadi karena ekstensi pergelangan tangan yang berulang.

Interaksi antara elemen lengan bawah inilah yang menyebabkan terapi fisik siku sering melibatkan berbagai gerakan pergelangan tangan. Latihan terapi fisik untuk tennis elbow, misalnya menggunakan gerakan tangan dan pergelangan tangan untuk memperkuat otot-otot di lengan bawah. Otot lengan bawah yang lebih kuat memberikan dukungan siku, memperkuat sendi siku dan mengurangi rasa sakit. Terapi siku dapat meringankan rasa sakit yang ada serta mencegah kondisi tersebut berulang di masa depan.

Jenis lain dari rehabilitasi siku melibatkan latihan bisep dan trisep, otot-otot lengan atas. Seperti halnya melatih otot-otot lengan bawah, jenis rehabilitasi siku ini memberikan dukungan tambahan pada sendi siku dalam jangka panjang. Mereka yang menderita cedera siku harus yakin untuk mengikuti saran dari dokter atau ahli terapi fisik dan melakukan semua latihan rehabilitasi siku yang diperlukan seperti yang ditentukan.

Jika rasa sakit di siku berlanjut, dokter mungkin memberikan suntikan kortison untuk mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit. Dalam kasus yang jarang terjadi, rehabilitasi siku konvensional tidak efektif, dan operasi siku harus dilakukan. Dokter biasanya tidak melakukan rehabilitasi siku jenis ini kecuali rasa sakitnya parah, tidak merespons pengobatan bersyarat dan telah berlangsung selama beberapa bulan atau lebih lama. Pembedahan biasanya berfokus pada perbaikan atau penyesuaian tendon – memotong tendon yang tidak normal atau melonggarkan tendon dari tulang, jika perlu. Rehabilitasi siku melalui operasi tidak selalu efektif dan terkadang dapat memperburuk rasa sakit bahkan setelah proses penyembuhan selesai.