Berdasarkan ketentuan Konstitusi Amerika Serikat, seseorang yang ingin menjadi presiden Amerika harus merupakan warga negara Amerika Serikat yang lahir secara alami yang berusia minimal 35 tahun dan yang telah tinggal sebagai penduduk AS selama 14 tahun. Ini adalah satu-satunya persyaratan hukum untuk posisi itu, tetapi banyak orang memiliki banyak harapan terhadap calon presiden yang dapat dianggap sebagai persyaratan informal. Selain itu, siapa pun yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden harus memiliki akses ke sejumlah besar uang, karena kampanye membutuhkan banyak uang.
Persyaratan Konstitusi
Ketentuan kewarganegaraan bagi calon presiden ditafsirkan dengan sangat ketat. Setiap orang yang ingin mencalonkan diri harus menjadi warga negara yang dilahirkan secara alami, yang berarti bahwa imigran tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri, tidak peduli berapa lama mereka telah tinggal di AS. Jika seorang anak warga negara Amerika lahir di luar negeri, ia secara teknis dianggap sebagai warga negara yang lahir alami, dan karena itu dapat mencalonkan diri sebagai presiden. Persyaratan untuk menjadi penduduk tetap di AS setidaknya selama 14 tahun dimaksudkan untuk memastikan bahwa siapa pun yang mencalonkan diri mengetahui masalah umum yang berdampak pada rakyat Amerika.
Pengecualian
Ada beberapa pengecualian yang dibangun ke dalam persyaratan Konstitusi bagi mereka yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden. Misalnya, tidak seorang pun yang telah menjadi presiden selama dua periode dapat mencalonkan diri lagi. Selain itu, tidak seorang pun yang telah menjabat lebih dari dua tahun dalam kapasitas presiden meskipun dia tidak terpilih — misalnya, jika wakil presiden menjadi presiden setelah pembunuhan — dia hanya dapat dipilih kembali satu kali. Senat juga dapat melarang orang yang telah dimakzulkan dari kursi kepresidenan untuk mencalonkan diri lagi.
Persyaratan Informal
Kebanyakan orang Amerika ingin calon presiden mereka memiliki karakter yang baik. Sementara penjahat secara teknis dapat mencalonkan diri sebagai presiden, kampanyenya tidak mungkin berhasil. Moral dan etika para calon seringkali dicermati, terutama oleh lawan-lawannya, sehingga mereka yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden berusaha untuk menjaga kehidupan pribadinya tetap bersih.
Banyak presiden Amerika secara terbuka religius, dan hampir semuanya memiliki keluarga juga. Meskipun kedua sifat ini sama sekali tidak diperlukan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden, mereka sering diharapkan. Pengalaman juga merupakan aspek penting dari sebuah kampanye. Sebagian besar warga negara lebih memilih untuk memilih orang-orang yang pernah menjabat di jabatan publik sebelumnya, karena ini menyiratkan bahwa mereka berpengalaman dalam menangani posisi serupa. Pengalaman militer juga diharapkan dari banyak kandidat, terutama mereka yang cukup umur untuk bertugas dalam perang besar.
Aspek penting lain dari pencalonan presiden adalah berbicara di depan umum dan karisma. Presiden menjalani perjalanan kampanye yang panjang dan melelahkan; melintasi negara dalam upaya untuk mengumpulkan suara. Saat melakukan ini, mereka harus dapat berbicara secara persuasif dan jelas tentang masalah utama bahkan ketika mereka lelah. Karisma membuat calon presiden lebih mudah diakses oleh pemilih potensial, yang dapat sangat memperkuat kampanye. Salah satu contoh paling terkenal dari ini adalah kampanye Kennedy pada tahun 1960, ketika Kennedy tampil jauh lebih percaya diri dan karismatik dalam debat televisi daripada lawannya, Richard Nixon.
Persyaratan Keuangan
Siapa pun yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden harus kaya, atau setidaknya dapat mengakses banyak dana selama kampanye. Kandidat umumnya menghabiskan ratusan juta Dolar AS (USD) dalam beberapa bulan pertama kampanye saja, dan seluruh kampanye dapat menelan biaya antara $700 juta dan $1 miliar USD. Meskipun sebagian besar berasal dari penggalangan dana, kandidat masih harus menyediakan sejumlah besar uang, terutama di awal kampanye.