Apa itu Yeshiva?

Yeshiva adalah institusi akademik yang menawarkan pendidikan Yahudi. Di tingkat universitas, yeshiva terbuka bagi siapa saja yang ingin meningkatkan pengetahuannya tentang Yudaisme, dan yeshivot (bentuk jamak dari yeshiva) juga menawarkan program studi bagi orang-orang yang tertarik untuk menjadi rabi. Biasanya, yeshivot adalah institusi Yahudi Ortodoks, yang secara tradisional terbuka untuk laki-laki, meskipun beberapa yeshivot memiliki badan mahasiswa campuran. Wanita juga dapat memilih untuk belajar di midrasha, lembaga setara yang dirancang untuk wanita.

Beasiswa dan pendidikan sangat penting dalam tradisi Yahudi, dan seharusnya tidak mengejutkan untuk mengetahui bahwa beberapa versi yeshiva telah ada di komunitas Yahudi selama berabad-abad, meskipun bentuk terorganisir modern benar-benar muncul pada 1800-an. Israel menampung sejumlah besar yeshivot, dan ada juga sejumlah besar di Amerika Serikat, terutama di dan sekitar New York City, di mana terdapat komunitas Yahudi yang besar.

Istilah “yeshiva” berasal dari bahasa Ibrani yasab, yang berarti “duduk,” yang mencerminkan kepercayaan Yahudi bahwa murid harus duduk untuk mengambil pelajaran dari seorang guru atau master. Yeshivot dapat ditemukan di semua tingkat pendidikan Yahudi; sekolah dasar dan menengah yang menawarkan pelajaran agama juga dikenal sebagai yeshivot. Anda mungkin menganggap yeshiva tingkat universitas sebagai semacam seminari, meskipun sekolah-sekolah ini dirancang khusus untuk kemajuan pendidikan agama, tidak harus menciptakan rabi yang ditahbiskan.

Di yeshiva, siswa biasanya memiliki hari-hari yang panjang dan melelahkan yang menggabungkan studi Taurat, Talmud, dan hukum Yahudi (Halakha atau Halacha). Pada siang hari, mahasiswa sering berhenti untuk berdoa, belajar, dan berdebat untuk membahas isu-isu yang muncul selama studi. Setiap siswa berpasangan dengan teman belajar (havrutha atau havruta) atau teman belajar (havruthot atau havrutot) untuk bekerja sama, saling mengebor, mendiskusikan makna teks yang mereka pelajari, dan saling berdebat dalam berbagai pokok bahasan. Akibatnya, interior yeshiva bisa menjadi sangat bising, dengan dengungan diskusi yang konstan.

Program studi di yeshivot mendorong tanggung jawab individu, mengingatkan siswa akan kewajiban mereka terhadap cita-cita keadilan. Siswa didorong untuk menyelidiki lebih dalam topik yang mereka tidak sepenuhnya mengerti, dan untuk mendiskusikan masalah satu sama lain dan sampai pada pendapat mereka sendiri. Kursus studi yang menyeluruh dalam yeshiva dapat membantu seseorang memahami kompleksitas dan poin-poin bagus dari hukum Yahudi, bahkan jika dia tidak memilih untuk menjadi rabi.