Apa Beberapa Contoh Masakan Yahudi?

Sama seperti orang Yahudi, masakan Yahudi sangat bervariasi, dan sulit untuk memilih tradisi kuliner tertentu sebagai “Yahudi”. Kelompok-kelompok Yahudi yang berbeda seperti orang Ashkenazi dan Sephardic memasak makanan yang sangat berbeda, menggabungkan bahan-bahan yang tersedia secara lokal dan tradisi daerah. Semua masakan Yahudi memiliki kesamaan sifat halal, artinya dibuat sesuai dengan undang-undang diet Yahudi, tetapi dapat mencakup semuanya mulai dari Apfelstrudel hingga Vorschmack.

Sesuai dengan hukum diet Yahudi, masakan Yahudi tidak termasuk daging babi atau kerang. Susu dan daging juga secara tradisional disiapkan dan disajikan secara terpisah. Banyak hidangan dalam masakan Yahudi juga memiliki simbolisme agama, terutama roti dan kue. Challah, misalnya, dijalin bersama untuk melambangkan manna, atau dianyam seperti tangga menuju surga. Roti juga dapat dipanggang menjadi bentuk seperti merpati dan kunci untuk mewakili berbagai peristiwa simbolis dalam sejarah Yahudi, dan makanan penutup yang manis juga dianggap penting secara simbolis, karena menyiratkan harapan untuk keberuntungan.

Di banyak daerah, masakan Yahudi sangat mirip dengan masakan Mediterania. Yahudi Sephardic, misalnya, menyiapkan banyak hidangan dengan zaitun, biji-bijian, dan sayuran segar, seperti yang dilakukan orang Yahudi Israel. Falafel, hummus, couscous, dan banyak ikan biasa ditemukan dalam masakan Yahudi Mediterania. Yahudi Ashkenazi dari Eropa Timur cenderung menyiapkan sup dan semur yang lebih berat, dengan hidangan seperti blintz, borscht, goulash, dan kugel yang umum. Masakan Yahudi juga memiliki sejarah panjang tentang pengawetan dan pengasapan, jadi adalah umum untuk menemukan asap dan makanan diawetkan lainnya di piring saat makan Yahudi.

Selama waktu-waktu tertentu dalam setahun, pengamat agama Yahudi dapat makan makanan yang sangat mirip, di mana pun mereka berada. Misalnya, selama Hanukkah adalah tradisi makan makanan yang digoreng dengan minyak, memperingati keajaiban lampu Hanukkah. Makanan Paskah juga sangat tradisional, termasuk hal-hal seperti bumbu pahit, garam, roti tidak beragi, dan charoset untuk melambangkan berbagai aspek dari cerita Paskah. Di Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi, orang makan banyak makanan manis, buah delima, dan ikan untuk keberuntungan di Tahun Baru.

Roti dan anggur sangat penting dalam tradisi Yahudi, itulah sebabnya makanan ini diberkati sebelum makan Sabat. Secara tradisi, roti ditutupi selama berkat Sabat, dan dibuka untuk berkatnya sendiri. Banyak makanan dan tradisi yang terkait dengan masakan Yahudi memiliki sejarah yang panjang dan menarik, dan para tamu di jamuan makan Yahudi didorong untuk mengajukan pertanyaan guna mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Yahudi.