Teh longgar sebenarnya hanya teh: daun atau buah kering untuk diseduh dengan air panas, kecuali tanpa kantong.
Sejarawan teh mengatakan bahwa orang mulai minum teh lebih dari 5,000 tahun yang lalu. Seperti cerita, pada waktu itu di Cina ada seorang kaisar bernama Shen Nung, yang adalah seorang terpelajar dan sarjana ilmu pengetahuan. Karena dia percaya bahwa air menjadi murni dengan cara direbus, dia bersikeras bahwa semua air harus direbus sebelum anggota istananya bisa meminumnya.
Suatu sore, ketika para anggota pengadilan sedang bepergian, sehelai daun dari pohon terdekat terbang ke dalam cangkir air matangnya. Karena penasaran, dia membiarkan daun itu tetap berada di cangkirnya, dan dia melihat daun itu meresap ke dalam airnya dengan warna coklat muda—dan rasa yang menyegarkan. Sejak itu orang-orang di Cina, lalu Jepang, dan sekarang di seluruh dunia, menikmati secangkir teh yang nikmat.
Teh longgar adalah satu-satunya jenis teh yang tersedia selama berabad-abad. Buku-buku kuno telah ditemukan yang menjelaskan jenis daun teh apa yang disukai, bagaimana orang-orang pada waktu itu menyiapkan teh lepas, dan metode yang digunakan untuk menyaring daun teh lepas dari teh.
Ironisnya, penemuan teh celup adalah sebuah kecelakaan. Seorang pedagang teh, yang lelah mengirimkan teh lepas dalam kaleng teh logam besar dan berat, merancang inovasi pengemasan—ia mengemas teh lepasnya ke dalam kantong sutra yang lebih ringan dan dapat dipadatkan untuk pengiriman. Ketika dia mendengar kembali dari pelanggan yang meminta dia mengirimi mereka teh longgar di teh celupnya yang nyaman, sebuah konsep baru lahir. Pada tahun 1904, teh celup sukses secara komersial di seluruh dunia.
Kenyamanan teh celup – membuat hal-hal seperti saringan teh atau bola teh tidak perlu – membuatnya sangat populer. Sementara penggemar teh longgar yang rajin harus mengembangkan kemampuan mengeluarkan teh lepas dari pot atau cangkir teh, banyak yang menganggap teknik ini sebagai bagian integral dari ritual dan tradisi minum teh.
Penjualan teh dalam teh celup masih mencapai 94% dari pasar teh saat ini, tetapi trennya mungkin berubah. Karena beberapa teh yang digunakan dalam kantong teh adalah teh ayakan atau daun pecah, pecinta teh telah kembali ke kualitas teh lepas untuk menikmati rasa penuh. Jenis teh terbagi menjadi tiga kategori dasar: Hitam, Oolong, dan Hijau.
Teh longgar, berbeda dengan teh yang dibuat dari teh dalam teh celup, kemungkinan akan tetap menjadi pilihan penikmat teh sejati.