Apa itu Strain Siku?

Strain siku adalah cedera pada otot dan tendon yang mengelilingi sendi siku. Strain dinilai dari I hingga III, tergantung pada seberapa parah strain tersebut. Strain siku Grade III mungkin sangat parah sehingga pembedahan diperlukan untuk memperbaiki jaringan, sementara strain Grade I dapat sembuh dengan istirahat beberapa hari. Seperti ketegangan sendi lainnya, penting untuk memastikan bahwa siku sembuh sepenuhnya sebelum melanjutkan tingkat aktivitas normal, karena siku dapat terluka parah jika didorong terlalu keras terlalu cepat.

Sejumlah hal dapat menyebabkan ketegangan siku. Salah satunya adalah penggunaan berlebihan, seperti yang terjadi pada atlet yang bekerja keras dengan siku selama olahraga seperti senam. Yang lainnya adalah ekstensi siku yang berlebihan yang menyebabkan robeknya otot dan ligamen, dan penyebab umum ketiga adalah trauma. Strain ditandai dengan robekan pada jaringan yang dapat berkisar dari mikroskopis pada strain Grade I hingga begitu besar sehingga mudah terlihat ketika siku dibuka atau dicitrakan pada strain Grade III.

Gejala ketegangan siku termasuk kejang otot, pembengkakan, nyeri tekan, kehilangan kekuatan, nyeri, panas, dan suara berderak di siku. Orang mungkin juga melihat memar jika ketegangan disebabkan oleh trauma. Gejala-gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba, seperti ketika siku terlalu ekstensi dan rasa sakit segera muncul, atau mereka dapat berkembang seiring waktu karena siku semakin tegang. Orang mungkin juga memperhatikan bahwa memanjangkan, menambah berat badan, atau memutar siku itu menyakitkan.

Perawatan untuk ketegangan membutuhkan dukungan siku sementara robekan pada otot dan tendon diperbaiki. Untuk ketegangan ringan, siku dapat dipasangi gips atau gendongan untuk melumpuhkannya saat pasien beristirahat. Obat manajemen nyeri juga dapat ditawarkan untuk menjaga pasien tetap nyaman sementara ketegangan siku sembuh. Untuk ketegangan yang lebih serius, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki robekan, karena tubuh tidak dapat melakukannya sendiri, dan lengan perlu diimobilisasi sementara siku sembuh.

Terapi fisik digunakan selama pemulihan untuk menopang siku dan membantunya membangun kembali kekuatannya. Sesi terapi fisik akan disesuaikan dengan pasien dan ketegangannya, dengan terapis bekerja perlahan untuk latihan yang lebih menuntut saat sendi sembuh. Satu hal yang perlu dipertimbangkan ketika memulai terapi fisik adalah apa tujuan jangka panjangnya, karena pendekatannya dapat bervariasi tergantung pada apa yang ingin dapat dilakukan pasien saat sendi sembuh.