Apa itu Ruang Pribadi?

Ruang pribadi adalah area yang mengelilingi seseorang, terkadang digambarkan sebagai “gelembung” imajiner. Kebanyakan orang sangat sadar akan orang lain di “ruang mereka”, dan banyak yang membutuhkan area tersebut untuk tetap relatif jelas agar merasa nyaman. Ide ruang pribadi berakar pada psikologi, dan ada banyak teori tentang bagaimana ruang berkembang dan bagaimana orang bereaksi terhadap pelanggaran. Beberapa di antaranya didasarkan pada genetika dan kimia otak, tetapi banyak juga yang bersifat budaya.

Akar Psikologis

Sebagian besar profesional medis percaya bahwa gagasan gelembung pribadi sudah tertanam kuat di otak manusia. Ini kemungkinan merupakan fungsi dari masa lalu evolusioner kita. Menjadi sangat sadar akan orang lain di sekitar tubuh kita memungkinkan kita untuk memperhatikan lingkungan kita dan menghindari bahaya ketika mendekat.

Bayi biasanya tidak dilahirkan dengan pemahaman bawaan tentang ruang pribadi, tetapi psikolog sering berpikir bahwa gagasan itu tertanam pada dirinya sendiri pada saat yang sama ketika seorang anak memperoleh kesadaran diri yang mandiri — biasanya antara usia tiga dan empat tahun. Kesadaran ruang dikendalikan oleh amigdala, yang merupakan bagian dari lobus frontal otak. Begitu bagian otak ini terbentuk sepenuhnya, manusia mulai melihat diri mereka sendiri dalam hubungannya dengan orang lain dan objek serta konsepsi ruang mengikuti secara alami.

Gradasi

Biasanya setidaknya ada tiga gradasi ruang pribadi yang berbeda yang dapat dianggap sebagai “cincin” di dalam gelembung. Yang pertama, yang paling dekat dengan individu, adalah ruang intim. Orang tua, saudara kandung, pasangan romantis, dan teman dekat lainnya biasanya dapat memasuki area ini sesuka hati tanpa menimbulkan kekhawatiran atau kecemasan. Berikutnya adalah kontak yang diharapkan. Area ini untuk pertemuan yang diantisipasi seperti berjabat tangan, berdiri di dekat orang lain di gerbong kereta yang penuh sesak, atau memeluk kenalan biasa. Sebagian besar interaksi ini berumur sangat pendek.

Lingkaran terluas biasanya dikenal sebagai ruang sosial, dan merupakan batas kasar yang diharapkan orang untuk tetap jelas saat berada di luar masyarakat. Lingkar sebenarnya dari ruang ini sangat bervariasi tergantung pada orang dan kenyamanan subjektifnya, pengalaman masa lalu, dan harapannya. Orang lain yang memasuki ruang ini dengan cara yang diharapkan atau tidak terduga dapat menyebabkan kecemasan.

Perbedaan budaya

Sebagian besar cara seseorang mendefinisikan ruang pribadinya sendiri dibentuk oleh pengasuhan. Beberapa budaya secara alami jauh lebih dekat daripada yang lain, dan seberapa nyaman seseorang dengan orang lain di dekatnya sering kali menjadi faktor negara atau wilayah tempat dia dibesarkan. Keluarga asal juga berperan dalam hal ini. Seseorang yang tumbuh dalam keluarga yang banyak berpelukan atau menghargai kontak fisik sering kali memiliki lebih sedikit masalah dengan orang asing yang berada di zona kontak intim atau yang diharapkan daripada orang yang tumbuh dengan jarak yang lebih jauh.
Kesadaran Sosial dan Masalah Ruang

Masalah perkembangan tertentu, autisme khususnya, dapat mempengaruhi bagaimana seseorang menilai baik ruang pribadinya sendiri maupun orang lain. Tidak jarang orang autis secara tidak sengaja terlalu dekat dengan orang lain, misalnya. Ada juga beberapa gangguan kecemasan yang menyebabkan orang terlalu mementingkan ruang mereka sendiri. Dalam kasus ekstrim, mereka yang menderita penderitaan semacam ini harus tinggal jauh dari orang lain, dan biasanya harus menghindari situasi keramaian. Terkadang masalah ini dapat diobati dengan terapi perilaku atau pengobatan, tetapi tidak selalu.