Royal poinciana, secara ilmiah dikenal sebagai Delonix regia, adalah spesies tumbuhan tropis yang termasuk dalam famili Fabaceae. Ia juga dikenal sebagai pohon api atau pohon flamboyan karena tampilan bunganya yang flamboyan dengan warna-warna cerah yang menyerupai api. Tanaman ini juga disebut sebagai gulmohar di Pakistan dan India. Tanaman tahunan ini banyak ditanam di Hong Kong, Kepulauan Canary dan Karibia. Royal poinciana adalah tanaman asli Madagaskar, meskipun banyak dibudidayakan di negara tropis lainnya.
Pohon ini tumbuh subur di tanah yang dikeringkan dengan baik, asam dan lembab di bawah sinar matahari penuh. Royal poinciana dapat tumbuh hingga ketinggian 40 kaki (sekitar 12 m) dan mahkota dapat menyebar hingga lebar sekitar 40 hingga 60 kaki (12 hingga 18 m). Ia membutuhkan perlindungan dari angin kencang karena akarnya yang dangkal dapat tercabut dan menyebabkan pohon tumbang.
Selain nilai hiasnya, pohon taman ini juga digunakan karena dedaunannya yang lebat dan tingginya yang sederhana yang dapat memberikan keteduhan yang cukup. Daun poinciana kerajaan menyirip, artinya mereka terbagi seperti bulu, dan panjangnya sekitar 1 hingga 2 kaki (0.3 hingga 0.6 m). Setiap daun terdiri dari 20 sampai 40 pasang anak daun primer yang dibagi lagi menjadi 10 sampai 20 pasang anak daun sekunder. Daun majemuk ini berwarna hijau cerah dan sangat ringan.
Bunga poinciana kerajaan besar dan biasanya berwarna kuning, oranye, atau merah cerah. Setiap bunga memiliki empat kelopak menyebar yang berukuran hingga 3 inci (sekitar 8 cm) panjang dan kelopak kelima disebut standar yang tegak dan sedikit lebih besar dari kelopak lainnya. Standarnya khas karena bintik-bintik putih dan kuningnya. Nama umum lain dari royal poinciana adalah bunga merak karena penampilan fisik bunganya mirip dengan burung merak dengan bulunya yang naik.
Perbanyakan royal poinciana dapat dicapai dengan menabur benihnya. Buah polong berwarna coklat tua dari tanaman ini berukuran hingga 2 inci (sekitar 5 cm) lebar dan kira-kira 2 kaki (0.6 m) panjangnya; mereka juga kadang-kadang digunakan sebagai instrumen perkusi yang disebut maraca. Biji individu berukuran kecil dengan berat rata-rata 0.01 ons (sekitar 0.4 g). Meskipun dianggap kacang-kacangan, bijinya tidak dapat dimakan dan biasanya hanya digunakan untuk tujuan perbanyakan. Pohon hias ini terkadang digunakan untuk memperbaiki sifat tanah karena kemampuan fiksasi nitrogennya.