Apa itu Royal Jelly Organik?

Royal jelly adalah zat lengket yang dihasilkan oleh lebah madu pekerja yang digunakan untuk memberi makan ratu lebah dan larva lebah. Sementara lebah pekerja hidup dengan diet serbuk sari dan madu, ratu lebah tumbuh subur dengan diet royal jelly. Ratu lebah tumbuh lebih besar dan hidup lebih lama dari lebah biasa karena perbedaan pola makan ini. Ini telah memberikan royal jelly reputasi sebagai makanan super dan membawanya ke digunakan sebagai suplemen makanan untuk manusia. Royal jelly organik adalah royal jelly yang telah diproduksi oleh lebah madu tanpa adanya radiasi pengion, organisme hasil rekayasa genetika, pestisida, lumpur limbah, atau pupuk sintetis.

Ada banyak produsen yang memasarkan produk berlabel royal jelly organik. Memproduksi royal jelly yang benar-benar organik dapat menjadi tantangan karena sulit mencegah lebah menemukan jejak pestisida apa pun tanpa membuat lebah dikarantina. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memiliki prosedur untuk mengevaluasi suatu produk sebelum memberikannya segel Organik USDA. Proses ini mencakup inspeksi acak untuk memastikan bahwa pedoman dipenuhi. Tanpa segel Organik USDA, royal jelly tidak dianggap organik bersertifikat.

Royal jelly alami adalah istilah yang terkadang digunakan secara sinonim dengan royal jelly organik. Karena royal jelly tidak dapat dibuat secara artifisial, semua royal jelly adalah alami. Digunakan sebagai suplemen makanan, dapat diambil secara internal sebagai kapsul royal jelly. Dirayakan karena reputasinya sebagai pengobatan untuk penyakit mulai dari radang sendi hingga kelelahan hingga kolesterol tinggi, royal jelly bahkan disebut sebagai obat untuk beberapa disfungsi seksual, seperti libido rendah pada wanita setelah menopause. Terlepas dari popularitasnya, royal jelly belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit apa pun.

Royal jelly mengandung banyak vitamin, termasuk niasin, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, asam folat, inositol, biotin, asam pantotenat, dan sejumlah kecil vitamin C. Krim yang mengandung royal jelly biasanya tersedia dalam sediaan topikal yang mengklaim dapat melembutkan dan menghaluskan kulit sekaligus melindunginya dari radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini. Terlepas dari efek royal jelly pada ratu lebah, penelitian belum menunjukkan manfaat royal jelly yang pasti pada manusia. Selain itu, efek samping royal jelly telah dilaporkan, mulai dari asma dan gatal-gatal hingga syok anafilaksis. Efek samping ini paling sering terjadi pada pengguna yang alergi terhadap serbuk sari.