Apa itu Pupuk Ikan?

Ada tiga jenis utama pupuk ikan: tepung ikan, ikan terhidrolisis, dan emulsi ikan. Bunga atau kebun sayur di luar ruangan, pohon buah-buahan, dan bahkan tanaman hias dalam ruangan bisa mendapat manfaat dari pupuk alami ini. Pada tingkat yang berbeda, pupuk ini mengandung protein, nitrogen, dan unsur hara mikro dan makro lainnya yang mendukung tanaman yang sehat dan berproduksi tinggi. Selain itu, mereka memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kehidupan mikroba, memberikan dampak positif jangka panjang juga.

Tepung ikan, satu-satunya pupuk ikan padat, paling sering dibuat dari ikan “sampah”, seperti menhaden, pollack, dan herring. Ikan ini dipanaskan, ditekan, dan dikeringkan, dan lemak serta minyaknya dibuang. Dalam beberapa proses, fosfor ditambahkan untuk menstabilkan dan menghilangkan bau makanan. Pupuk ikan yang paling menyengat, tepung ikan biasanya dikubur ke dalam zona akar. Pupuk lepas lambat dengan kadar nitrogen tinggi, tepung ikan sangat baik untuk perkembangan akar dan pertumbuhan vegetatif.

Ikan terhidrolisis, dibuat dari ikan segar utuh atau sisa ikan, yang dipecah dengan enzim khusus. Asam fosfat juga digunakan dalam proses pembuatan ini untuk menghentikan pencernaan enzimatik. Hasilnya adalah pupuk kental seperti milkshake yang sangat larut dalam air dan dapat diterapkan pada hampir semua tahap dalam siklus pertumbuhan. Tidak ada panas yang digunakan dalam membuat ikan terhidrolisis, sehingga menyimpan lebih banyak protein, hormon, dan vitamin asli ikan. Itu membuatnya menjadi pupuk ikan yang lebih mewah dan seringkali lebih mahal yang memiliki efek kuat dengan hasil panen yang lebih tinggi dan mekar yang lebih besar dan tahan lama untuk bunga.

Emulsi ikan, pupuk ikan cair lainnya, adalah kategori utama ketiga. Itu dibuat dari bubur yang tersisa dari ikan setelah minyak, lemak, dan protein dihilangkan. Melalui proses pemanasan, sebagian cairan dihilangkan, menciptakan emulsi sirup yang dijual sebagai produk pupuk. Seperti pupuk ikan lainnya, asam fosfat ditambahkan untuk menurunkan tingkat pH; namun, terkadang urea juga ditambahkan untuk meningkatkan jumlah nitrogen. Meskipun memiliki nutrisi lebih sedikit daripada ikan terhidrolisis yang diproses dingin, harganya juga lebih murah.

Menggunakan ikan sebagai pupuk memiliki sejarah panjang, sejak Mesir kuno dan masyarakat pra-Columbus. Di Amerika Serikat, anak-anak sekolah belajar tentang Squanto, seorang penduduk asli Amerika yang mengajarkan teknik tersebut kepada para peziarah di Plymouth Rock. Saat ini, pupuk ikan menarik bagi tukang kebun karena bersifat organik, meskipun beberapa proses manufaktur memang memasukkan bahan kimia anorganik. Untuk sebagian besar, pupuk ini memiliki tingkat pelepasan yang lebih lambat dan tidak mudah larut dari tanah, menghasilkan tidak hanya tanaman yang lebih sehat tetapi juga ekosistem yang lebih sehat secara keseluruhan.