Apa itu Pengeluaran Energi Istirahat?

Pengeluaran energi istirahat (REE) adalah istilah yang menggambarkan jumlah kalori yang dibakar seseorang dalam sehari tanpa aktivitas berat. Ada beberapa cara untuk memperkirakan tingkat metabolisme seseorang, yang secara langsung berdampak pada pengeluaran energi saat istirahat, tetapi sangat sulit untuk mendapatkan ukuran REE seseorang yang sepenuhnya akurat tanpa menggunakan peralatan mahal. Memiliki setidaknya ukuran kasar pengeluaran energi istirahat, bagaimanapun, bisa menjadi sangat penting karena dapat membantu seseorang menentukan berapa banyak kalori yang dapat dia konsumsi dalam sehari tanpa menambah atau menurunkan berat badan.

Sebagian alasan sulitnya menentukan pengeluaran energi saat istirahat adalah karena ada sejumlah variabel yang menentukan tingkat metabolisme seseorang. Pengeluaran energi saat istirahat bervariasi antara pria dan wanita, misalnya. Juga, tinggi dan berat individu memiliki dampak yang sangat besar pada REE. Seiring bertambahnya usia seseorang, metabolismenya melambat, dan dengan demikian pengeluaran energi istirahatnya berkurang.

Meskipun menghitung secara akurat semua faktor ini sangat sulit, ada metode yang tersedia untuk mendapatkan ukuran yang tepat dari pengeluaran energi istirahat seseorang. Kalorimeter dapat secara efektif menentukan metabolisme seseorang dengan mengukur jumlah panas yang dihasilkan oleh massa tubuh. Metode lain adalah dengan menggunakan analisis gas yang dihirup oleh subjek untuk mendapatkan volume udara yang melewati paru-paru. Ini dapat memberikan ukuran tidak langsung dari metabolisme tubuh. Kedua metode ini rumit dan berpotensi mahal.

Jauh lebih sering, subjek menggunakan salah satu dari sejumlah formula untuk menentukan metabolisme dan pengeluaran energi istirahat yang dihasilkan. Salah satu yang paling umum adalah tingkat metabolisme basal, atau BMR, dikombinasikan dengan persamaan Harris Benedict. Rumus BMR menjelaskan beberapa variabel utama yang menentukan metabolisme seseorang. Persamaan Harris Benedict menggunakan BMR tetapi menyesuaikan nilai akhir tergantung pada jumlah aktivitas di mana seseorang cenderung terlibat. Pengukuran yang dihasilkan tidak sepenuhnya akurat karena tidak mempertimbangkan rasio massa otot tanpa lemak terhadap berat badan, yang dapat memiliki efek besar pada REE, tetapi masih dapat memberikan pedoman yang cukup untuk pengeluaran kalori harian.

Terlepas dari metode penentuan pengeluaran energi istirahat, sangat penting untuk mendapatkan setidaknya ukuran kasar REE. Mengetahui REE dapat membantu seseorang mempertahankan berat badan mereka, terutama ketika orang tersebut mengalami semacam perubahan gaya hidup, seperti yang diakibatkan oleh cedera atau penyakit. Demikian pula, atlet yang mencoba menambah berat badan dapat menggunakan REE mereka untuk mengetahui berapa banyak kalori yang perlu mereka konsumsi setiap hari.