Apa itu Pelet Burung Hantu?

Burung hantu, seperti kebanyakan burung, tidak bisa mengunyah makanannya. Namun, tidak seperti burung lain, mereka tidak memiliki organ yang disebut tanaman, yang digunakan untuk menyimpan makanan yang tertelan untuk dicerna di lain waktu. Burung hantu memiliki cara unik untuk membersihkan diri dari bagian mana pun dari mangsanya yang tidak dapat dicerna. Bagian yang tidak dapat dicerna dikeluarkan dari tubuh burung hantu dalam bentuk pelet burung hantu.

Burung hantu umumnya menelan mangsanya, tikus kecil dan apa pun yang bisa mereka tangkap, utuh. Makanan mereka berjalan langsung dari mulut ke rempela, organ yang menggunakan partikel pasir, kerikil, dan cairan pencernaan untuk menggiling dan melarutkan bagian mangsa yang dapat dicerna. Setelah lemak, otot, kulit, dan organ dalam telah dipecah oleh ampela dan usus burung hantu, burung hantu dibiarkan dengan bagian-bagian yang tidak dapat dicerna. Gigi, cakar, tulang, bulu, dan bagian lain yang tidak dapat dicerna dari mangsa burung hantu menjadi bagian dari pelet.

Untuk mengeluarkan tulang, bulu, gigi, dan sisa-sisa mangsa lainnya, bahan tersebut dipadatkan dalam ampela burung hantu menjadi massa yang rapi yang disebut pelet burung hantu. Jika beberapa hewan dimakan oleh burung hantu dalam waktu singkat, pelet akan berisi sisa-sisa lebih dari satu hewan. Bayi burung hantu tidak membuat pelet sampai mereka mulai memakan mangsanya secara utuh.

Beberapa jam setelah makan, pelet burung hantu biasanya sepenuhnya terbentuk, tetapi biasanya tetap berada di dalam tubuh setidaknya selama beberapa jam lagi. Pelet disimpan di bagian tubuh burung hantu yang dikenal sebagai proventrikulus hingga 20 jam sebelum dikeluarkan dari tubuh. Burung hantu tidak bisa makan lagi sampai pelet dimuntahkan, karena menghalangi jalan masuk sistem pencernaan.

Memuntahkan pelet bukanlah proses yang menarik. Burung hantu tampak batuk-batuk dan kesakitan, namun sebenarnya tidak terluka oleh pelet tersebut. Kerongkongan mulai kejang, memaksa pelet keluar. Kejang-kejang ini tampak menyakitkan, tetapi peletnya tetap lembab dan lembut hingga berada di luar tubuh burung hantu. Seluruh proses regurgitasi dapat berlangsung dari hanya beberapa detik hingga dua atau tiga menit.

Pelet burung hantu dapat memberikan petunjuk penting tentang bagaimana burung hantu hidup. Tulang mangsa burung hantu umumnya tidak patah dalam prosesnya dan dapat dengan cepat diidentifikasi. Pelet umumnya akan mencakup tengkorak, membuatnya lebih mudah untuk mengidentifikasi jenis mangsa tertentu.

Tekstur dan bentuk pelet bervariasi tergantung pada spesies burung hantu dan mangsa yang dikonsumsinya. Pelet dapat dipadatkan dengan rapat atau longgar, berbentuk tidak beraturan atau lonjong, berbulu atau kering. Pelet burung hantu umumnya ditemukan di lokasi tempat burung hantu hinggap, seperti di bawah pohon dan di bawah kasau di lumbung.

Pelet burung hantu unik dan merupakan alat pengajaran yang sangat baik. Setiap pelajar yang ingin tahu termasuk anak kecil dan orang dewasa dapat menikmati membedah pelet burung hantu untuk menemukan apa yang harus dimakan burung hantu. Kit pelet burung hantu tersedia melalui banyak toko perlengkapan pendidikan atau guru. Mereka biasanya menyertakan satu atau lebih pelet, penjelasan tentang bagaimana pelet diproduksi, pinset atau sesuatu yang dapat digunakan untuk memisahkan elemen pelet, dan seringkali diagram tulang umum yang ditemukan dalam pelet untuk memudahkan identifikasi.