Apa itu Manajemen Risiko Rantai Pasokan?

Manajemen risiko rantai pasokan (SCRM) adalah praktik bisnis di mana para profesional melihat rantai pasokan dan menilai risikonya. Risiko dalam rantai pasokan bisa luas dan dapat menangani risiko internal atau eksternal. Tidak seperti kegiatan manajemen risiko lainnya, manajemen risiko rantai pasokan harus dikoordinasikan antara manajer dan semua aspek rantai pasokan. SCRM digunakan untuk menilai masalah yang perlu diperbaiki atau, dalam skenario terburuk, menilai kapan suatu produk menjadi terlalu berisiko untuk diproduksi.

Manajemen risiko rantai pasokan dimulai sebelum produk diproduksi. Manajer risiko harus menilai dampak keuangan yang termanifestasi dari masalah dalam rantai pasokan sejak awal. Manajer juga harus menemukan strategi untuk memperbaiki atau mengurangi masalah ini. Informasi ini sering dilihat sebelum produk diberi lampu hijau untuk produksi.

Di sisi eksternal, manajemen risiko rantai pasok melihat masalah yang terjadi di luar perusahaan. Ini termasuk permintaan produk, gangguan di perusahaan lain yang memproduksi produk, stabilitas keuangan bisnis terkait, dan kondisi fasilitas pemasok. Untuk mengurangi masalah ini, manajer risiko akan sering berbicara dengan manajer fasilitas dan perusahaan lain dan akan membuat strategi seperti menggunakan perusahaan cadangan untuk menghasilkan produk.

Manajemen risiko rantai pasokan internal berkaitan dengan risiko utama perusahaan. Beberapa faktor risiko serupa dengan manajemen risiko rantai pasokan eksternal, seperti pembuatan produk jika dilakukan oleh cabang internal perusahaan. Faktor lain termasuk perubahan manajemen atau personel kunci dalam perusahaan atau masalah dengan perencanaan atau kurangnya perencanaan.

Manajemen risiko rantai pasokan, untuk setiap potensi masalah, biasanya menyertakan daftar kemungkinan kerentanan yang akan diderita perusahaan. Hal ini memungkinkan manajer untuk merencanakan skenario yang dapat menghentikan produksi. Dengan mengetahui setiap risiko dan kerentanan, rencana dapat dibuat sebelumnya untuk mengurangi masalah yang menghancurkan, memungkinkan perusahaan untuk terus menghasilkan uang.

Seiring dengan menilai kerentanan dan membuat strategi, manajemen rantai pasokan juga harus menghitung biaya untuk strategi tersebut. Misalnya, jika salah satu produsen perusahaan tidak dapat membuat produk, strategi potensial adalah menghubungi produsen lain untuk membuat produk. Ini mengurangi masalah pasokan, tetapi produsen lain mungkin mengenakan biaya lebih untuk produksi. Manajemen rantai pasokan harus memperhitungkan biaya tambahan ini dan memastikan bahwa, bahkan dengan perubahan tersebut, perusahaan masih dapat menghasilkan keuntungan.