Limpasan air badai umumnya dianggap sebagai kelebihan hujan dan pencairan salju yang bergerak melintasi permukaan tanah daripada diserap ke dalam tanah. Kelebihan air ini biasanya berakhir di danau, aliran, atau sungai terdekat. Banjir dan polusi adalah dua alasan utama untuk mengendalikan limpasan air hujan. Sedimen dari banjir air hujan dapat mengganggu habitat banyak spesies air sementara limpasan yang tercemar mungkin memiliki efek yang tidak diinginkan pada manusia, hewan, ikan, dan tumbuhan. Efek negatif dari limpasan air hujan dapat dikurangi melalui pemasangan sistem drainase dan kolam retensi serta pengesahan undang-undang yang mengatur penggunaan di luar ruangan dan pembuangan bahan berbahaya.
Permukaan buatan yang kedap air seperti trotoar, bangunan, dan atap mencegah air hujan meresap ke dalam tanah secara alami. Selama badai hujan, air mengalir dari permukaan ini dan turun ke sungai, sungai, atau danau terdekat. Saat stormwater bergerak di sepanjang tanah, ia mengikis tanah dan membawa sedimen ke badan air terdekat. Sepanjang jalan, limpasan ini juga mengumpulkan polutan seperti bahan kimia, bakteri, dan patogen dan menyimpannya ke saluran pembuangan badai, sungai, dan sungai. Campuran sedimen dan polutan yang terkandung dalam limpasan air hujan dapat memiliki efek buruk pada lingkungan alam.
Sedimen dari limpasan air hujan biasanya mengaburkan air di sungai dan danau sehingga sangat sulit bagi vegetasi air untuk berkembang dan tumbuh. Limpasan dari halaman rumput dan kebun sering mengandung unsur pupuk komersial dan pestisida yang dapat meracuni kehidupan laut. Manusia dan hewan terkadang bisa sakit karena memakan ikan yang terkontaminasi ini. Volume besar limpasan air hujan seringkali dapat mengisi pipa saluran pembuangan sanitasi dan menyebabkan limbah yang tidak diolah meluap ke danau dan sungai terdekat. Orang yang berenang di badan air yang terkontaminasi ini kemudian dapat menjadi sakit karena bakteri yang terkandung dalam limpasan yang sarat dengan limbah.
Sejumlah tindakan yang berbeda dapat diambil untuk mengendalikan efek negatif dari limpasan air hujan. Sistem drainase yang dirancang dengan baik biasanya mampu mengumpulkan limpasan air hujan sebelum memiliki kesempatan untuk menjadi tercemar atau menyebabkan banjir. Kolam detensi dapat dibangun di dekat tempat parkir yang luas untuk menampung limpasan dengan cepat selama hujan turun dan memungkinkannya untuk diserap ke dalam tanah kolam. Pestisida dan pupuk ramah lingkungan juga tersedia untuk penggunaan pribadi dan komersial. Hukum yang mengatur pembuangan bahan berbahaya dan beracun telah diberlakukan di banyak daerah untuk membantu mengendalikan polusi yang disebabkan oleh limpasan.