Apa itu Latihan Reflektif?

Latihan reflektif dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Ini mungkin merupakan bagian informal dari rutinitas sehari-hari seseorang, atau mungkin elemen yang diperlukan dari pekerjaan atau kelas. Dalam salah satu jenis latihan reflektif informal, seorang individu menggunakan saat-saat sebelum tidur untuk mengingat peristiwa hari itu. Jenis latihan reflektif ini dapat membantu seseorang untuk memutuskan apa yang harus menjadi prioritas untuk hari yang akan datang. Saat merenungkan percakapan atau kejadian lain, individu mungkin menemukan emosi yang tidak nyaman muncul ke permukaan. Merefleksikan emosi ini dapat membantu mengatasi masalah mendasar. Dengan cara ini, latihan reflektif adalah sarana untuk mengatur tindakan dan mengurangi stres kehidupan sehari-hari.

Orang Hawaii kuno percaya bahwa menavigasi ke masa depan seperti berjalan mundur. Sama seperti seseorang yang berjalan mundur harus menilai langkah selanjutnya berdasarkan pengalaman dan lingkungan yang terlihat dari langkah sebelumnya, demikian pula praktik reflektif bergantung pada masa lalu untuk menavigasi ke masa depan. Ini menyoroti keyakinan Hawaii bahwa latihan reflektif sangat penting untuk kehidupan yang seimbang. Melihat ke masa lalu dapat membantu dalam membuat pilihan yang lebih baik di masa depan. Ini adalah inti dari segala bentuk praktik reflektif.

Menulis di jurnal atau diary merupakan salah satu bentuk latihan reflektif yang bisa formal atau informal, tergantung siapa yang akan membaca tulisan tersebut dan bagaimana menggunakannya. Menulis jurnal dan buku harian yang dilakukan hanya untuk kesenangan mengekspresikan emosi di atas kertas, atau untuk merekam peristiwa hari itu, adalah metode informal dari praktik ini. Ini bisa sangat terapeutik bagi mereka yang suka menulis.

Beberapa individu mungkin berlatih menulis jurnal yang lebih formal sebagai bagian dari konseling atau pengobatan. Penjurnalan formal sebagai sarana praktik reflektif biasanya melibatkan templat tertentu. Menulis dapat dianalisis untuk menemukan pola dalam perilaku dan emosi, atau untuk melakukan beberapa jenis studi sebab dan akibat dari kebiasaan.

Pendidik profesional dapat menggunakan berbagai bentuk praktik reflektif untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan relatif pelajaran. Evaluasi ini mungkin menawarkan wawasan tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil di lingkungan kelas. Mungkin juga berguna dalam menentukan gaya belajar yang disukai siswa secara individu. Metode ini sering dianggap sebagai strategi pengajaran yang berhasil.

Latihan reflektif dapat memberikan sarana informasi untuk evaluasi diri. Ini dapat membantu seseorang untuk menghindari kesalahan yang berulang. Ini juga dapat membantu beberapa individu dalam pengembangan dan pertumbuhan pribadi atau profesional.