Apa Itu Menulis Reflektif?

Dalam penulisan deskriptif murni, seorang penulis akan menulis deskripsi tentang seseorang, tempat, objek, atau peristiwa. Dalam penulisan reflektif, penulis tidak hanya menggambarkan subjek atau topiknya, tetapi juga menulis tentang bagaimana perasaannya, apa pendapatnya tentang hal itu, atau dampaknya terhadap hidupnya. Tujuan dari penulisan semacam ini adalah untuk membantu seorang penulis mengeksplorasi dan merefleksikan pemikiran, perasaan, dan pengalamannya sendiri, yang dapat membuatnya lebih mampu berbagi wawasannya dengan orang lain baik dalam karya fiksi maupun nonfiksi. Untuk individu, jurnal dan buku harian sangat ideal untuk sesi menulis reflektif. Banyak profesional, seperti dokter, terapis, guru, dan bahkan manajer bisnis, mendesak pasien, siswa, dan karyawan mereka untuk mencoba menulis reflektif.

Mereka yang membuat jurnal atau buku harian akan menemukan bahwa menulis reflektif memiliki banyak manfaat. Ketika menulis tentang pengalaman atau situasi masa lalu yang tidak menyenangkan, penulis dapat menghadapi pikiran dan perasaannya tentang hal itu, dan menempatkan kejadian tersebut ke dalam perspektif yang tepat. Banyak orang juga menemukan bahwa menulis karya reflektif membantu mereka belajar dari pengalaman sekarang sehingga mereka menghadapi hal-hal dengan cara baru yang lebih positif.

Tulisan reflektif digunakan oleh para profesional di berbagai bidang, terutama profesional medis dan pendidik. Seorang dokter mungkin mendorong pasien untuk menulis untuk membantunya mengatasi penyakit dan pengobatannya. Banyak terapis memberikan pasien latihan menulis sebagai bentuk terapi menulis. Melalui tulisan reflektif, pasien dapat menghadapi ketakutannya, mengeksplorasi perasaannya, atau bahkan belajar menghadapi peristiwa traumatis. Guru sering memberi siswa tugas menulis reflektif sebagai bagian dari kurikulum. Seorang siswa di kelas membaca atau sastra mungkin diminta untuk menulis tentang bagaimana puisi yang mereka baca membuat mereka merasa, sementara seorang siswa di kelas sejarah mungkin diminta untuk memberikan pendapatnya tentang tindakan yang dilakukan oleh seorang tokoh sejarah.

Sementara tulisan reflektif umumnya digunakan oleh individu, itu juga dapat digunakan dalam kelompok. Di kelas, siswa mungkin diminta untuk menulis bagian reflektif tentang suatu subjek dan kemudian membacakan bagian itu dengan keras ke seluruh kelas. Latihan ini dapat menunjukkan bagaimana orang yang berbeda dapat melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda. Dalam lingkungan bisnis, seorang karyawan mungkin diminta untuk menulis laporan tentang seberapa baik kinerja timnya dalam proyek tertentu, dan perbaikan apa yang dapat dilakukan saat mengerjakan proyek berikutnya.