Apa itu Kroniisme?

Kroniisme adalah bentuk korupsi di mana pejabat politik dan pengusaha menunjukkan preferensi kepada teman ketika menunjuk orang ke posisi kekuasaan, memberikan kontak, dan mendelegasikan tugas yang berkaitan dengan kantor mereka. Teman yang mendapat keuntungan dari kronisme biasanya diberikan posisi hak istimewa terlepas dari tingkat keahlian, kemampuan, atau kesesuaian mereka untuk posisi tersebut, yang berarti bahwa pilihan yang lebih baik dapat dilewati. Sebuah konsep terkait, nepotisme, melibatkan menunjukkan preferensi untuk kerabat.

Sejarah kata “kroni” berasal dari tahun 1600-an, ketika para siswa di Cambridge pertama kali mulai menggunakannya untuk merujuk pada teman-teman lama, membuat permainan kata dalam bahasa Yunani khronios, yang berarti “tahan lama.” Awalnya, kata itu dimaksudkan dengan cara yang positif, tetapi pada 1800-an, kata itu memiliki konotasi yang lebih jahat, dengan kroni lebih menjadi mitra dalam kejahatan daripada teman sejati. Pada tahun 1900-an, “kroniisme” dalam arti korupsi politik memasuki leksikon bahasa Inggris.

Orang-orang terlibat dalam kronisme karena berbagai alasan. Beberapa politisi hanya ingin dikelilingi oleh teman dan orang yang mereka kenal karena mereka percaya bahwa pemerintahan mereka dapat berjalan lebih lancar. Orang lain mungkin merasa tertekan untuk memberi penghargaan kepada teman-teman lama, terutama mereka yang berpartisipasi dalam kampanye untuk posisi politik, atau orang-orang yang membantu peningkatan bisnis yang meroket. Orang-orang dalam posisi kekuasaan yang lemah dapat menggunakan kroniisme untuk mengelilingi diri mereka dengan pendukung setia yang tidak akan melemahkan posisi mereka, memastikan bahwa mereka memegang kekuasaan bahkan jika mereka tidak pantas mendapatkannya.

Kebanyakan orang menganggap kronisme, seperti bentuk korupsi lainnya, sebagai hal yang merugikan. Ini bertentangan dengan gagasan meritokrasi, sebuah sistem di mana orang diberi kesempatan dan posisi berdasarkan kinerja dan kemampuan mereka, bukan koneksi mereka. Kroniisme sering mengakibatkan situasi di mana orang-orang yang berkuasa lemah, dan akibatnya bentuk-bentuk korupsi lainnya dapat meluas.

Favoritisme tidak harus datang hanya dalam bentuk memberi penghargaan kepada teman-teman dengan posisi politik atau industri. Ini juga dapat dilakukan ketika perusahaan dan pemerintah perlu memberikan kontrak untuk berbagai pekerjaan. Dalam kasus ini, kronisme dapat secara aktif membebani pemegang saham atau uang pembayar pajak, karena kontrak dapat diberikan kepada seseorang yang menawar lebih. Ketika kasus-kasus kronisme seperti ini terbongkar, itu bisa menjadi alasan untuk gugatan hukum, kecuali jika bukti dapat diberikan untuk menunjukkan bahwa kontrak itu diberikan secara adil.