Apa Itu Isyarat Teropong?

Isyarat binokular adalah istilah yang biasanya diterapkan pada manusia tetapi dapat diterapkan pada hewan apa pun dengan penglihatan binokular, yaitu hewan apa pun yang matanya diatur sedemikian rupa untuk memungkinkan persepsi kedalaman. Isyarat-isyarat ini adalah sinyal ke sistem pemrosesan visual yang memungkinkan dan menciptakan sensasi persepsi kedalaman, terutama karena cara organ-organ indera kita menyampaikan informasi ke otak dan bagaimana informasi itu ditafsirkan. Tanpa isyarat binokular, kita akan kehilangan sebagian besar persepsi kedalaman kita.

Yang paling penting dari semua isyarat binokular adalah disparitas binokular, kadang-kadang disebut paralaks binokular. Binokular berarti memiliki dua sumber penglihatan. Karena manusia memiliki dua mata, sedikit perbedaan dalam posisi mereka menyebabkan setiap mata untuk melihat apa yang dilihatnya sedikit berbeda dari mata lainnya. Otak manusia mampu menggabungkan sinyal dari setiap mata menjadi satu persepsi tentang apa yang kita lihat. Perbedaan posisi mata kita dan perbedaan yang dihasilkan dalam bagaimana objek dirasakan oleh setiap mata dikenal sebagai disparitas binokular dan ditafsirkan oleh otak sedemikian rupa sehingga memungkinkan kita untuk memahami bentuk dan dimensi objek.

Sistem penglihatan manusia juga menggunakan isyarat binokular lainnya. Konvergensi binokular adalah mekanisme di mana kedekatan dan jarak relatif dirasakan. Isyarat ini berasal dari fakta bahwa reseptor visual di mata kita sebagian besar berpusat di satu lokasi di dekat bagian tengah belakang bola mata. Artinya, untuk fokus pada suatu objek, kedua mata harus mengarah pada suatu objek. Saat objek mendekat, mata harus menoleh satu sama lain ke tingkat tertentu agar tetap fokus pada objek dan harus berpaling dari satu sama lain saat objek bergerak lebih jauh. Otak mampu memproses informasi tentang posisi mata kita dan menafsirkan jarak relatif, faktor kunci dalam persepsi mendalam yang melibatkan objek yang relatif dekat dengan kita.

Isyarat binokular ketiga, yang terkait dengan dua isyarat sebelumnya adalah akomodasi binokular. Isyarat ini berasal dari sifat mata manusia dan fakta bahwa untuk fokus pada suatu objek, otot-otot kecil yang mengendalikan mata menyebabkan lensa, atau kornea, berubah bentuk. Otak mampu merasakan ini dan menggunakan informasi ini, bersama dengan isyarat binokular lainnya, untuk mengukur gerakan, posisi, dan jarak beberapa objek.