Apa itu Hukum Properti Pribadi?

Hukum properti pribadi adalah bidang hukum properti yang mengatur semua properti yang tidak terdiri dari tanah atau struktur bangunan yang melekat pada tanah. Harta pribadi adalah harta benda bergerak dan barang-barang, yang dibedakan dari harta nyata, yang tetap dan tidak bergerak. Beberapa contoh properti pribadi yang tunduk pada undang-undang properti pribadi termasuk mobil, perhiasan, dan usaha kecil. Properti pribadi tidak memerlukan transfer formal atau kontrak tertulis dalam banyak kasus. Properti nyata sering kali harus ditransfer melalui kontrak tertulis, dan akta terkait sering dicatat.

Properti pribadi kadang-kadang diklasifikasikan sebagai korporeal, yang mengacu pada properti berwujud yang dapat dirasakan oleh indra atau muncul dalam bentuk materi. Misalnya, mobil atau komputer akan diklasifikasikan sebagai jasmani. Klasifikasi lainnya adalah inkorporeal, yang mengacu pada properti tidak berwujud yang tidak memiliki bentuk material dan tidak dapat dirasakan oleh indra. Contoh properti pribadi yang tidak berwujud adalah hak cipta, kepentingan bisnis, dan obligasi. Hukum properti pribadi mencakup aturan dan kasus tentang kepemilikan, pengabaian, dan penjualan properti pribadi korporeal dan inkorporeal.

Ada beberapa undang-undang lain yang tumpang tindih dengan undang-undang milik pribadi. Misalnya, undang-undang tuan tanah dan penyewa menyatakan kapan dan bagaimana tuan tanah dapat membuang properti pribadi milik penyewa yang diusir. Hukum waris juga menentukan bagaimana harta pribadi orang yang meninggal harus dibagikan kepada ahli waris, yang mungkin berbeda dari aturan untuk pembagian harta nyata. Banyak daerah memungut pajak atas jenis properti pribadi tertentu, yang dicakup oleh undang-undang perpajakan. Misalnya, jumlah pajak yang dapat dipungut oleh suatu daerah di Amerika Serikat atas mobil yang dimiliki oleh penduduk daerah sering ditemukan dalam undang-undang perpajakan.

Masalah kepemilikan dan kepemilikan adalah aspek penting dari hukum properti pribadi. Individu yang memiliki beberapa jenis properti pribadi juga dapat memperoleh hak milik dan kepemilikannya. Misalnya, undang-undang properti pribadi di banyak yurisdiksi menyatakan bahwa penemu properti yang hilang memilikinya jika dia memilikinya. Pengecualian untuk aturan itu adalah jika pemilik asli membuat klaim untuk itu. Dua jenis kepemilikan termasuk aktif dan konstruktif. Seorang individu memiliki kepemilikan aktif ketika dia mengambil kepemilikan fisik dari properti pribadi. Seseorang memiliki kepemilikan konstruktif ketika dia memiliki kekuatan untuk mengendalikannya dan berniat untuk melakukannya.