Apa itu Gerontokrasi?

Gerontokrasi adalah masyarakat yang didominasi oleh para tetua. Dalam gerontokrasi, orang-orang yang secara substansial lebih tua dari sebagian besar populasi memegang sebagian besar kekuatan politik, dan mereka cenderung mendominasi perusahaan, institusi, dan organisasi juga. Dalam beberapa kasus, gerontokrasi bisa sangat stabil, berkat pengalaman bertahun-tahun di pihak para pemimpin negara, tetapi ketika masyarakat mengalami perubahan yang cepat, gerontokrasi sering berjuang untuk mengikuti, karena bentuk pemerintahan ini cenderung kurang fleksibel.

Secara historis, sejumlah pemerintahan telah menjadi gerontokrasi, berkat penanaman rasa hormat terhadap orang tua. Di dunia modern, gerontokrasi yang paling menonjol adalah pemerintah negara-negara komunis, di mana pengaruh dan kekuasaan seseorang dinilai dari lamanya waktu yang dihabiskan di Partai Komunis. Akibatnya, kekuasaan di negara-negara ini sangat terkonsentrasi di tangan orang tua.

Telah dikatakan bahwa gerontokrasi adalah masyarakat di mana “orang yang sangat tua digantikan oleh orang yang lebih tua”, yang merupakan deskripsi yang tepat. Banyak gerontokrasi memiliki sistem politik dan sosial di mana kekuasaan meningkat seiring bertambahnya usia, seperti dalam masyarakat Komunis, menciptakan situasi di mana orang-orang muda tidak dapat melompat ke posisi kekuasaan. Hal ini cenderung menghambat inovasi dan visioner, yang benar-benar tenggelam dalam birokrasi pada saat mereka benar-benar berkuasa.

Orang tua dalam gerontokrasi mungkin tidak selalu memegang posisi kepemimpinan resmi, tetapi mereka pasti mengendalikan kekuasaan di negara mereka. Mereka mungkin bertindak sebagai penasihat pejabat publik, atau bekerja di belakang layar dengan cara yang lebih halus, dan pengaruh mereka biasanya sangat mudah dilihat dan dirasakan. Dalam masyarakat di mana kekuasaan dipegang oleh yang sangat tua, yang sangat muda sering didiskriminasi.

Salah satu masalah dengan gerontokrasi, selain dari keseimbangan kekuasaan yang tidak adil, adalah bahwa para pemimpin yang lebih tua cenderung menjadi sangat ditentukan dalam cara mereka, dan terpaku pada cara-cara tertentu dalam melakukan dan berpikir tentang berbagai hal. Akibatnya, mereka lambat bertindak dalam menanggapi tren sosial, ancaman, dan masalah global yang muncul. Dalam beberapa kasus, ini dapat membuat masyarakat lebih stabil, dengan memastikan bahwa pemerintah tidak meledak dengan angin sepoi-sepoi, tetapi pada akhirnya dapat menyebabkan masalah, karena para pemimpin menjadi tidak fleksibel dan tidak mau mempertimbangkan kelemahan negara mereka.