Apa itu Diabetes Akut?

Diabetes akut, juga dikenal sebagai diabetes onset dewasa atau diabetes tipe 2, adalah ketidakmampuan tiba-tiba tubuh untuk memetabolisme glukosa karena resistensi insulin. Perawatan umumnya melibatkan pemantauan gula darah secara teratur dan penerapan perubahan pola makan dan gaya hidup. Dalam beberapa kasus, pemberian insulin atau penggunaan obat-obatan mungkin diperlukan untuk mengatur kadar gula darah dan menghindari potensi komplikasi yang mengancam jiwa.

Meskipun tidak diketahui apa yang memicu timbulnya diabetes akut, berbagai faktor genetik dan perilaku dapat berkontribusi pada perkembangannya. Individu yang tidak mendapatkan cukup, olahraga teratur atau perjuangan dengan obesitas sering berada pada peningkatan risiko untuk menjadi gejala. Wanita dengan riwayat diabetes gestasional atau mereka yang memiliki pradiabetes juga mungkin rentan terkena diabetes. Faktor tambahan yang dianggap berkontribusi terhadap timbulnya penyakit adalah riwayat keluarga dan usia.

Diagnosis diabetes akut umumnya dibuat dengan pemberian tes darah, yang dikenal sebagai hemoglobin terglikasi (A1C). Dengan pemberian tunggal, tes ini menawarkan rata-rata tiga bulan keseluruhan kadar gula darah seseorang. Individu yang tidak dapat melakukan tes A1C dapat menjalani tes darah yang lebih tradisional, seperti tes gula darah yang mengharuskan seseorang berpuasa semalaman sebelum tes.

Diabetes akut muncul ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk memetabolisme gula yang diproduksi dan dikonsumsi secara alami melalui dietnya. Dianggap sebagai bahan bakar utama yang menjalankan berbagai sistem tubuh, glukosa diatur oleh hati, yang bertanggung jawab atas produksi, penyimpanan, dan distribusi gula. Saat hati bekerja untuk mengatur glukosa, pankreas menghasilkan hormon insulin yang berfungsi untuk menjaga kadar glukosa seseorang tetap terkendali. Dengan adanya insulin yang tidak mencukupi, glukosa dapat terakumulasi dalam aliran darah menyebabkan berbagai respon fisiologis yang merugikan.

Individu dengan gula darah tinggi, atau hiperglikemia, sering mengembangkan berbagai tanda dan gejala yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah. Seringkali, kadar gula darah yang tinggi akan menyebabkan seseorang mengalami rasa haus dan lapar yang berlebihan. Bukan hal yang aneh bagi individu dengan diabetes yang tidak diatur untuk menunjukkan penurunan berat badan dan kelelahan yang nyata juga.

Jika tidak diobati, diabetes akut dapat menyebabkan perkembangan komplikasi yang mengancam jiwa. Gejala yang tidak terkendali dapat berkembang, mengarah pada perkembangan kondisi yang secara serius mengganggu fungsi organ, seperti gagal ginjal atau jantung. Kesehatan pembuluh darah dan saraf juga dapat terancam dengan adanya kadar gula darah yang tinggi, yang menyebabkan penurunan sirkulasi dan gangguan fungsi saraf. Individu diabetes dengan gangguan sirkulasi dan fungsi saraf seringkali memiliki peningkatan risiko infeksi, amputasi, dan komplikasi serius lainnya yang berdampak negatif pada kekebalan dan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Perawatan berpusat pada mengatur dan menstabilkan kadar glukosa darah seseorang. Perawatan yang berhasil biasanya melibatkan kepatuhan pada jadwal ketat untuk memantau asupan makanan, termasuk ukuran porsi dan waktu, serta kadar gula darah. Perubahan pola makan sering kali termasuk mengurangi asupan lemak, makanan tinggi gula dan meningkatkan konsumsi buah dan sayuran. Perubahan gaya hidup sering kali mencakup peningkatan aktivitas fisik, membatasi asupan alkohol, dan manajemen stres yang sehat. Beberapa individu mungkin memerlukan penggunaan terapi insulin atau obat-obatan untuk mengatur produksi insulin dan menstabilkan kadar gula darah.