Yoga Dhyana adalah bentuk yoga meditatif. Hal ini dimaksudkan untuk membawa praktisi ke dalam keadaan kesadaran yang tinggi akan kesatuannya dengan alam semesta. Jenis kesadaran ini disebut sebagai kesadaran universal. Ini berbeda dengan latihan yoga dharana, di mana tujuannya adalah untuk berkonsentrasi pada meditasi itu sendiri untuk meningkatkan tujuan tertentu dari fokus.
Yoga Dhyana dianggap dalam latihan yoga ashtanga sebagai langkah ketujuh dari delapan langkah, atau sutra, yang diperlukan untuk mencapai pencerahan. Keadaan pencerahan ini dikenal dalam bahasa Sansekerta sebagai nirwana, yang berarti “kebebasan dari penderitaan.” Dalam yoga Ashtanga, ini disebut samadhi, yang berarti kesatuan atau keseimbangan yang lengkap. Langkah-langkah lainnya termasuk komitmen terhadap perilaku etis dan studi agama, serta postur fisik yang disebut asana dan praktik pernapasan yang disebut pranayama.
Dhyana adalah bahasa Sansekerta untuk “meditasi,” yang berfokus pada yang ilahi. Itu tidak harus dilakukan dengan duduk diam atau dengan mata tertutup. Yoga Dhyana bisa menjadi meditasi aktif yang digunakan dalam aktivitas fisik juga. Selain digunakan sebagai latihan meditasi keagamaan, yoga dhyana juga dianggap dapat menenangkan pikiran dan emosi.
Yoga ini dianggap menghasilkan manfaat fisik juga. Beberapa praktisi yoga dhyana mengklaim meditasi membantu pencernaan dan sirkulasi darah. Pakar medis di Barat telah merekomendasikan meditasi karena kemampuannya yang dilaporkan untuk menghilangkan stres dan meningkatkan perasaan sejahtera. Latihan yoga dhyana secara tradisional dianggap memperkuat pikiran dengan meningkatkan energi positif, yang dikenal dalam bahasa Sansekerta sebagai kundalini, melalui tulang belakang.
Dalam latihan yoga ashtanga, seseorang dianggap memiliki tiga tingkat keberadaan atau tubuh. Ini disebut fisik, astral dan halus. Fisik dianggap berpusat di pusar. Astral berada di tengah dahi, dan halus berada di hati. Selama meditasi yoga dhyana, tujuannya adalah untuk secara mental menyatukan ketiga titik dalam diri sendiri dan menghubungkan prana, atau kekuatan hidup, yang diciptakannya ke dunia luar.
Ketika berlatih yoga dhyana dalam posisi duduk, biasanya tangan membentuk posisi yang dikenal sebagai posisi mudra dhyana. Hal ini dicapai dengan meletakkan ibu jari dengan lembut pada jari telunjuk untuk membentuk lingkaran dan kemudian meletakkan tangan di pangkuan. Posisi ini dapat dilihat pada banyak patung dan lukisan Buddha.