Apa Artinya “Pro Rata”?

Pro rata adalah frasa Latin yang berarti “sebanding dengan.” Istilah ini lebih sering diterapkan dalam situasi yang berkaitan dengan bisnis, pembiayaan, dan hukum. Pada dasarnya, frasa berkaitan dengan jumlah yang merupakan pecahan atau bagian dari jumlah lain yang lebih besar.

Dalam lingkungan bisnis, perusahaan terkadang menunjukkan gaji karyawan paruh waktu sebagai pro rata. Ini biasanya berarti bahwa jumlah yang diperoleh karyawan paruh waktu akan menjadi sebagian kecil dari apa yang biasanya diterima oleh karyawan penuh waktu. Misalnya, seorang karyawan penuh waktu diharuskan bekerja selama 40 jam seminggu untuk menerima $3,000 Dolar AS (USD) setiap minggu. Jika seorang karyawan paruh waktu hanya bekerja selama 20 jam seminggu, maka dia hanya menerima $1,500 USD, sebagian dari gaji penuh waktu.

Pro rata juga dapat diterapkan saat menghitung biaya. Misalkan biaya sewa untuk suatu produk adalah $48 USD untuk sepanjang hari, yang terdiri dari 24 jam. Itu berarti seseorang harus membayar $2 USD per jam jika dia hanya akan menyewanya untuk sementara waktu. Pemegang saham juga dapat menghitung pembagian keuntungan menurut konsep yang sama. Biasanya, seorang pemegang saham menerima sejumlah keuntungan berdasarkan jumlah saham yang dibelinya dan jumlah keuntungan total.

Selain keuntungan, pemegang saham dan mitra bisnis juga dapat menggunakan pro rata dalam hal kewajiban. Jika perusahaan atau kemitraan berada dalam krisis keuangan, mitra hanya bertanggung jawab atas jumlah uang yang telah mereka investasikan. Inilah sebabnya mengapa investasi adalah bisnis yang berisiko; sementara memasukkan banyak uang dapat menuai keuntungan besar, juga dapat menghabiskan banyak uang ketika perusahaan mengalami kemunduran.

Kreditur juga dapat menerapkan konsep pro rata ketika debitur mengalami kepailitan, atau kegagalan membayar kembali pinjaman karena batas waktu berlalu. Kreditur dapat setuju untuk dibayar dalam persentase dari jumlah yang dipinjamkannya. Dalam situasi yang melibatkan beberapa kreditur, uang didistribusikan sesuai di antara mereka.

Pro rata juga dapat diterapkan dalam program pensiun. Pensiunan menerima tunjangan bulanan sebanding dengan dua faktor yang mungkin: gaji yang diterima saat bekerja atau jumlah tahun bekerja. Situasi yang melibatkan pengembalian uang juga dapat menggunakan konsep pro rata. Misalnya, jika seorang mahasiswa keluar dari kelas dan meminta pengembalian uang, ia hanya dapat menerima sebagian dari total biaya yang telah ia bayarkan sebelumnya.