“Di wajah Anda” adalah ekspresi idiomatik yang dikaitkan dengan slang perkotaan dan dimaksudkan untuk menyampaikan agresi dan keberanian macho. Ini sering digunakan dalam olahraga seperti tinju atau bola basket untuk mengejek lawan setelah mengambil posisi yang lebih dominan dalam pertandingan atau permainan. Jenis frasa slang yang diucapkan secara blak-blakan ini juga dicirikan sebagai berani dan menantang ketika pembicara ingin memulai atau kadang-kadang menang dalam konfrontasi. Pembicara dapat menggunakannya untuk menunjukkan keunggulannya dalam situasi tertentu.
Tergantung pada wilayah geografis dan dialek umum, “di wajah Anda” sering dapat diucapkan sebagai “di wajah Anda” sebagai alternatif. Asal usul idiom agresif semacam ini dapat ditelusuri ke Amerika Serikat pada pertengahan 1970-an, ketika pertama kali dikutip dalam novel bola basket berjudul A Mile Above the Rim. “Di wajah Anda” telah menjadi hal yang biasa selama bentrokan antara petinju sebelum mereka memulai ronde sesuai aturan olahraga.
Jenis idiom ini juga dapat ditemukan di luar olahraga dan sering menjadi ungkapan pilihan di bidang budaya populer. “In your face” telah dipilih sebagai judul untuk lagu dan album rock atau rap; itu juga dapat ditemukan di dunia mode sebagai nama clothing line atau sebagai slogan T-shirt. Karena keberhasilan integrasi idiom ini ke dalam budaya pop, makna yang tepat dapat bergantung pada konteks situasi tertentu.
Ungkapan ini juga digunakan sebagai kata sifat yang berarti “langsung” atau terkadang “bersahaja.” Ini dapat digunakan untuk menggambarkan karya seni visual, film, pola bicara, dan bahkan bagaimana seseorang dapat melakukan pekerjaannya. Dalam contoh terakhir, “di wajah Anda” dapat digunakan untuk menggambarkan taktik yang keras atau tanpa basa-basi.
Sementara “di wajah Anda” dapat ditafsirkan sebagai omong kosong dalam beberapa kasus, itu juga dapat diucapkan sebagai cara untuk mengekspresikan kepercayaan diri. Ini bisa menjadi sarana ketegasan yang terkadang mengecilkan hati daripada memicu konfrontasi. Ungkapan tersebut terkadang diucapkan untuk menggarisbawahi pencapaian baru-baru ini, terutama ketika pembicara pada awalnya dipandang rendah atau diremehkan. Sementara konfrontasi biasanya tidak diinginkan dan terkadang tidak sesuai secara budaya, sikap berani yang menyertai idiom ini lebih dihargai dalam budaya yang menghargai individualisme.