Apa Itu Kongres Pertama?

Kongres pertama Amerika Serikat sering disebut sebagai Kongres Kontinental Pertama, dan diadakan pada tahun 1774. Sedikit sebelum waktu ini, para pemukim Amerika menjadi semakin marah dengan undang-undang dan pajak yang dikenakan kepada mereka oleh Inggris, negara ibu mereka. Beberapa perwakilan bertemu di Philadelphia selama musim gugur tahun itu untuk membahas hubungan mereka saat ini dengan Inggris. Selama pertemuan ini, para kolonis ini menyusun daftar hak-hak kolonial, dan memutuskan untuk membatasi perdagangan dengan Inggris, jika hak-hak ini tidak dipatuhi. Pada akhirnya, hak-hak ini diabaikan, tetapi Kongres Pertama Amerika Serikat dianggap sebagai titik balik utama dalam sejarah Amerika.

Selama pertengahan hingga akhir abad ke-18, Inggris mulai mengenakan pajak besar pada kolonis Amerika. Pajak-pajak ini sebagian dimaksudkan untuk membantu melunasi hutang Inggris yang timbul selama Perang Prancis dan India, yang berlangsung dari tahun 1754 hingga 1763. Beberapa dari tindakan ini sangat terkenal, termasuk Undang-Undang Gula tahun 1764, Undang-Undang Stempel tahun 1765, dan Undang-undang Townshend. Kisah 1767.

Undang-Undang Gula dan Undang-Undang Stempel dicabut pada tahun 1766, tetapi mereka dengan cepat diganti dengan Undang-undang Townshend pada tahun 1767. Undang-undang ini mengharuskan kolonis Amerika untuk membayar pajak atas impor tertentu, seperti kaca, cat, kertas, dan teh. Tindakan ini sebagian dicabut pada tahun 1770, tetapi pajak atas teh, yang merupakan impor kolonial utama, tetap berlaku. Undang-Undang Teh tahun 1773, bagaimanapun, mengharuskan kolonis Amerika untuk membeli teh mereka hanya dari British East India Company.

Marah, beberapa penjajah menanggapi dengan Pesta Teh Boston pada bulan Desember 1773. Selama acara monumental ini, penjajah menurunkan ratusan peti teh di Pelabuhan Boston. Parlemen Inggris sekali lagi menanggapi dengan beberapa undang-undang baru, yang dikenal sebagai Coercive Acts atau Intolerable Acts, sebagai akibatnya. Beberapa undang-undang ini menyatakan bahwa Pelabuhan Boston akan ditutup sampai perusahaan British East India dilunasi atas kerugiannya dan warga negara kolonial akan diminta untuk menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi tentara Inggris.

Pada titik ini, banyak dari penjajah benar-benar muak dengan apa yang mereka yakini sebagai pajak dan hukum yang tidak adil. Mereka terutama percaya bahwa mereka seharusnya tidak diharuskan membayar pajak yang berat tanpa perwakilan di parlemen Inggris. Pengaduan ini sering dinyatakan sebagai perpajakan tanpa perwakilan. Peristiwa-peristiwa inilah yang sebagian mendorong Kongres Pertama untuk bertindak.

Pada bulan September 1774, lebih dari 50 perwakilan dari semua kecuali satu dari 13 koloni bertemu di Philadelphia, Pennsylvania. Gubernur Georgia masih setia pada takhta Inggris, sehingga koloni ini tidak terwakili pada saat itu. Mereka bertemu di sebuah gedung milik Carpenter’s Company of the City and County of Philadelphia, yang dikenal sebagai Carpenter’s Hall.
Selama konvensi Kongres Pertama ini, yang berlangsung hingga Oktober, para delegasi membuat daftar hak-hak kolonial, serta daftar keluhan. Mereka setuju bahwa mereka akan memulai embargo perdagangan dengan Inggris, jika parlemen tidak mengajukan banding atas Intolerable Acts. Mereka juga setuju untuk mengadakan Kongres Kontinental Kedua selama musim semi tahun berikutnya, jika Inggris tidak mempertimbangkan hak dan keluhan mereka.

Pada akhirnya, raja Inggris tidak menanggapi dengan baik petisi keluhan, yang dikenal sebagai Deklarasi Penyelesaian, yang ditulis oleh Kongres Pertama. Bahkan, dia mengirim tentara Inggris ke koloni untuk menegakkan hukum. Sebagai akibat tidak langsung, tembakan pertama dari Perang Revolusi Amerika ditembakkan di Lexington, Massachusetts pada bulan April 1775.