Sama seperti kuda memainkan peran penting dalam transportasi awal Amerika dan Eropa, unta telah lama menjadi mode perjalanan tradisional di daerah gurun seperti Afrika dan Timur Tengah. Terlepas dari ketersediaan mobil dan kereta modern yang relatif luas, pengunjung ke wilayah ini sering menggunakan unta untuk menjelajahi sejarah dan tradisi gurun. Selama tur trekking unta, para peserta mengendarai unta, mengangkangi hewan itu seperti halnya seekor kuda. Petualangan trekking unta ini dapat berlangsung hanya beberapa jam, tetapi juga dapat berlangsung selama berminggu-minggu saat pengunjung melakukan perjalanan ke berbagai situs atau kota.
Untuk memaksimalkan keamanan di daerah gurun yang sering terpencil dan berbahaya ini, sebagian besar pengunjung berpartisipasi dalam tur trekking unta kelompok yang dipimpin oleh seorang pemandu. Setiap pengunjung menunggangi satu spesies unta, sedangkan unta pengepakan yang berbeda jenis dapat dibawa untuk membawa barang bawaan dan ransum. Sebuah pelana empuk besar ditempelkan pada unta untuk kenyamanan dan stabilitas, sementara harness dapat digunakan untuk memberi pengendara kendali atas hewan itu.
Trekking unta sangat umum di beberapa daerah gurun paling populer di dunia. Banyak pengunjung ke Mesir, misalnya, menunggang unta untuk mencapai beberapa piramida dan situs kuno yang lebih terpencil. Pakaian lain menawarkan tur trekking unta di gurun Gobi atau Sahara, serta tur melalui Yordania dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Penunggang mungkin hanya menjelajah selama beberapa jam untuk mengalami bagaimana rasanya menunggang unta, atau tinggal bersama hewan-hewan ini saat mereka melakukan perjalanan dalam waktu yang lama, dan berkemah di fasilitas lokal.
Salah satu daya tarik unta trekking adalah memungkinkan peserta untuk menjelajahi daya pikat Arab kuno. Banyak yang telah menonton film atau membaca buku yang mengagungkan sejarah tanah gurun, dengan perjalanan unta menjadi bagian utama dari gaya hidup dalam cerita-cerita ini. Mengendarai unta juga membawa pengendara kembali ke alam, dan memungkinkan dia untuk mengalami kemegahan sejati dan kekuatan gurun. Di beberapa daerah, unta mungkin menawarkan satu-satunya metode praktis untuk mengakses situs tertentu, atau mungkin berfungsi sebagai jalan pintas ke jalan modern.
Terlepas dari daya pikatnya, beberapa pengunjung mungkin ragu untuk berpartisipasi dalam trekking unta karena takut atau khawatir tentang ukuran hewan ini. Mengendarai unta di gurun juga memaparkan pengunjung pada suhu yang sangat panas dan matahari gurun yang menyengat. Selain itu, perjalanan mungkin tidak nyaman karena profil alami tubuh unta. Berkemah atau trekking di daerah terpencil juga bisa berbahaya, baik karena bandit gurun pasir maupun iklim yang parah di daerah terpencil ini.