Efek Tyndall terjadi ketika partikel dalam koloid atau suspensi menghamburkan cahaya yang melewatinya. Intensitas hamburan adalah akibat langsung dari ukuran partikel koloid; karena ukurannya kira-kira seukuran satu panjang gelombang cahaya, efek Tyndall jauh lebih intens daripada efek serupa yang dikenal sebagai hamburan Rayleigh. Aplikasi praktis yang paling umum dari efek ini adalah deteksi koloid dan partikel ultramikroskopik. Efek Tyndall juga dapat digunakan untuk mendeteksi cahaya yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
Demonstrasi efek Tyndall yang umum melibatkan pembuatan koloid bening, seperti koloid berbasis air, di dalam kaca transparan. Ketika seberkas cahaya melewati kaca, berkas itu sendiri tergambar dengan jelas di dalam koloid. Ini adalah hasil dari panjang gelombang yang lebih panjang yang melewati zat sementara panjang gelombang cahaya yang lebih pendek dihamburkan, memantulkan cahaya yang lebih pendek kembali ke pemirsa. Dalam beberapa kasus, hamburan dapat mengubah warna yang dirasakan dari koloid. Tepung yang dicampur dengan air, misalnya, akan tampak biru bila dibuat sebagai koloid; efek yang sama dicapai pada iris mata individu bermata biru.
Efek Tyndall andal dapat digunakan untuk mendeteksi koloid, dan dengan perluasan, partikel kecil di dalam koloid. Mikroskop konvensional mengalami kesulitan menangkap gambar partikel yang berukuran lebih kecil dari 0.1 mikron, sehingga menjadi tantangan untuk menentukan apakah suatu zat tertentu adalah koloid atau larutan sejati. Jika seberkas cahaya menyebar ketika melewati zat yang jelas, pengamat dapat mengkonfirmasi keberadaan partikel dan menentukan bahwa zat tersebut adalah koloid. Prinsip ini telah menyebabkan pengembangan ultramikroskop, yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati partikel yang tidak terlihat bahkan dengan bantuan mikroskop tradisional. Tes yang sama dapat digunakan untuk mengumpulkan gambaran tentang ukuran partikel di dalam koloid dan kerapatannya.
Efeknya juga dapat digunakan untuk mendeteksi cahaya yang tidak terlihat. Karena efek Tyndall menghamburkan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek, dimungkinkan untuk membuat cahaya inframerah terlihat dengan melewatkannya melalui koloid. Hal ini dapat dicapai dengan meniupkan asap atau koloid gas lainnya ke area yang dicurigai. Partikel akan menyebarkan panjang gelombang merah yang lebih pendek dan terlihat, memungkinkan pengamat untuk melihat seberkas cahaya merah. Sinar akan paling terlihat jika dilihat dari sudut tegak lurus terhadap jalur cahaya.