Siapa Puk?

Puck adalah peri alam nakal dalam cerita rakyat Inggris yang telah menginspirasi sejumlah tokoh, termasuk roh dengan nama yang sama dalam A Midsummer Night’s Dream karya Shakespeare. Puck sangat erat kaitannya dengan kepribadian nakal dan suka bersenang-senang sehingga istilah “puckish” kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan seseorang dengan sifat mandiri dan suka lelucon praktis.

Cerita tentang sprite dan roh yang suka bersenang-senang adalah hal yang umum di banyak agama dunia, dan beberapa bentuk Puck mungkin telah ada dalam cerita rakyat Kepulauan Inggris selama berabad-abad. Sosok ini juga kadang-kadang dikenal sebagai Hob ​​atau Will-o-the-wisp, dan dalam A Midsummer Night’s Dream, ia juga dipanggil dengan “Robin Goodfellow.” Nama-nama variabel ini mencerminkan kepribadian Puck yang terus bermetamorfosis.

Sementara Shakespeare menggambarkan Puck sebagai individu tunggal yang berbeda, pada awalnya istilah “keping” digunakan untuk menggambarkan segala jenis roh alam yang suka nakal. Roh-roh ini konon muncul dalam segala macam samaran untuk membingungkan orang dan mengerjai mereka. Misalnya, seseorang mungkin tampak seperti pengelana yang tersesat, menggunakan lampu dan suara aneh untuk membimbing mereka lebih jauh tersesat.

Puck juga diduga suka bermain-main di sekitar peternakan, menyebabkan hewan ternak menjadi gelisah dan melakukan hal-hal seperti merusak susu dan merusak telur. Secara historis, beberapa orang menggunakan berbagai pesona dan simbol untuk menangkal Puck, menganggap leluconnya sebagai gangguan yang berpotensi cukup merusak. Merusak susu, misalnya, dapat menyebabkan seorang petani kehilangan pekerjaan sehari atau lebih, yang dapat menjadi masalah bagi seorang petani yang bergantung pada produk susu untuk mencari nafkah.

Puck secara beragam digambarkan sebagai roh pohon, roh alam, atau poltergeist. Mungkin, legenda tentang Puck muncul dalam upaya untuk menjelaskan kejadian dan peristiwa aneh yang tampaknya menentang penjelasan rasional dan logis, seperti halnya poltergeist dan hantu yang digunakan saat ini. Bukan dewa, Puck tidak akan disembah, tetapi orang-orang mungkin tetap menghormatinya, untuk menghindari diolok-olok atau diganggu olehnya.

Berkat Shakespeare, Puck menjadi tokoh mitologi yang terkenal, dan sebagai hasilnya, ia sering dirujuk dalam budaya pop, novel fantasi, dan sebagainya. Puck sering muncul dalam menceritakan kembali mitologi Inggris pada khususnya, dan beberapa penulis bahkan mengubahnya menjadi karakter yang kompleks dan berkembang dengan baik dengan tujuan dan pemikiran yang berbeda di luar masalah dasar.