Apa itu Bell Jar?

Toples lonceng adalah bagian dari barang pecah belah dengan bagian atas yang membulat dan bagian bawah yang terbuka. Ada beberapa kegunaan stoples ini; misalnya, secara historis, mereka telah digunakan untuk menciptakan ruang hampa bagi eksperimen ilmiah. Banyak toko perlengkapan ilmiah menjualnya dalam berbagai ukuran, bersama dengan aksesori lain yang dapat digunakan bersamanya, dan juga dapat dibeli melalui pemasok khusus barang pecah belah.

Saat digunakan di laboratorium, toples lonceng dapat dipasang di atas alas yang pas yang akan memastikan segel bersih. Bagian dalam toples dapat diubah menjadi ruang hampa untuk tujuan bereksperimen dengan berbagai benda di ruang hampa. Kaca bening membuat hasil eksperimen mudah terlihat, dan karena alasan ini, toples ini sering digunakan di kelas sains untuk mendemonstrasikan eksperimen dasar. Sebagian besar laboratorium besar menggunakan teknologi lain yang lebih andal untuk membuat ruang hampa udara untuk eksperimen.

Toples lonceng juga dapat digunakan untuk melindungi dan memajang benda-benda halus, seperti porselen pusaka. Biasanya, objek yang dipajang dipasang pada alas yang kokoh, dan toples diturunkan ke atasnya. Orang-orang Victoria sangat menyukai tampilan semacam ini, dan guci lonceng masih bisa dilihat di rumah tangga yang sangat formal atau nostalgia. Menggunakan toples jenis ini adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa suatu objek akan dikagumi sementara tetap berada di luar bahaya, meskipun masalah pemutihan akibat sinar matahari dapat muncul.

Beberapa tukang kebun juga menggunakan stoples lonceng untuk melindungi tanaman halus. Ketika digunakan dengan tanaman luar ruangan, mereka dapat meminimalkan kerusakan akibat embun beku atau melindungi tanaman dari serangga dan predator lainnya. Di dalam ruangan, toples dapat menyimpan tanaman untuk dianiaya oleh hewan peliharaan rumah tangga, dan juga akan membantu menjaga tanaman bebas debu dan kurang rentan terhadap perubahan suhu. Pengaturan kecil tanaman di bawah stoples bel kadang-kadang digunakan dalam dekorasi juga.

Pada tahun 1963, Sylvia Plath, seorang penulis Amerika terkenal, menerbitkan sebuah novel berjudul The Bell Jar. Judulnya merujuk pada fakta bahwa toples lonceng pada dasarnya menjebak sesuatu agar tetap dipajang. Plath menggunakan toples sebagai metafora untuk berbicara tentang penindasan perempuan dalam masyarakat Amerika. Karya tersebut dianggap klasik dalam genre roman clef, dan sangat populer di kalangan pelajar dan penulis puisi yang ditempa secara psikologis.