Terapi aktivitas kelompok biasanya melibatkan konseling dalam pengaturan kelompok, dan seringkali di antara anggota keluarga. Peserta dalam terapi aktivitas kelompok dapat melakukan berbagai latihan interaktif atau berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Jenis terapi ini juga melibatkan aktivitas fisik dalam pengaturan kelompok. Tujuan terapi kelompok adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial, membantu perasaan terisolasi, atau untuk memperkuat ikatan antara anggota keluarga dan orang yang dicintai. Terapi aktivitas kelompok dapat dirancang untuk pria, wanita, remaja, atau anak-anak.
Kegiatan di luar ruangan, seperti jalan-jalan di alam atau hiking, dapat menjadi bagian dari sesi terapi aktivitas kelompok. Banyak ahli percaya bahwa dikelilingi oleh alam dapat meningkatkan kesejahteraan emosional seseorang. Nama lain untuk jenis terapi aktivitas kelompok ini adalah ekoterapi atau terapi hutan belantara. Bentuk terapi yang serupa adalah sesuatu yang dikenal sebagai terapi petualangan. Terapi petualangan mungkin melibatkan berkemah di hutan belantara dan hidup di luar negeri.
Orang yang menderita depresi dapat dibantu dengan terapi aktivitas kelompok. Sesi kelompok ini sering dilakukan di bawah pengawasan seorang konselor terlatih atau psikoterapis. Anak-anak dengan gejala depresi dapat dipasangkan dengan orang lain dalam kelompok usia mereka. Orang tua dapat dipasangkan dengan kelompok manula yang menunjukkan gejala yang sama.
Berbagai permainan juga digunakan dalam berbagai jenis terapi aktivitas kelompok. Beberapa dari game ini dirancang untuk membangun kepercayaan di antara teman dan kenalan. Latihan-latihan ini juga dapat membantu membangun kepercayaan di antara orang-orang terkasih. Banyak dari latihan dan permainan ini mendorong kontak mata dan bentuk interaksi sosial lainnya. Mereka yang biasanya tidak nyaman dengan sentuhan fisik dapat mengambil manfaat dari jenis terapi aktivitas ini.
Bahan terapi sering digunakan dalam sesi latihan. Beberapa bahan atau barang yang digunakan antara lain buku, papan tulis, spidol, atau pulpen. Tergantung pada sifat terapi, peserta mungkin diminta untuk menggambarkan pemandangan dari masa kanak-kanak, menggunakan kertas dan pena. Latihan-latihan ini mungkin bermanfaat bagi mereka yang memiliki hambatan bicara atau gangguan seperti sindrom Asperger. Asperger adalah gangguan spektrum autisme yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi secara sosial.
Bentuk lain dari kegiatan kelompok untuk segala usia adalah sesuatu yang dikenal sebagai terapi seni. Terapi seni dapat menjadi pelampiasan kreatif bagi mereka yang kesulitan berkomunikasi dalam hubungan interpersonal atau berinteraksi dengan orang lain. Bentuk terapi aktivitas kelompok ini mungkin melibatkan kolaborasi dengan orang lain dalam lukisan atau proyek lain. Demikian pula, anak-anak dengan ketidakmampuan belajar dapat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok yang melibatkan seni dan kerajinan.