Apa itu Psikoterapi Somatik?

Psikoterapi somatik adalah cabang dari psikoterapi yang berusaha untuk mengobati trauma psikologis dengan memanipulasi tubuh fisik. Orang yang mempraktikkan psikoterapi somatik percaya bahwa pengalaman emosional traumatis tetap ada di tubuh, biasanya di area ketegangan yang dapat mengubah postur, gerakan, bahasa tubuh, atau ekspresi wajah. Psikoterapis somatik berusaha untuk mengobati trauma emosional yang belum terselesaikan dengan melepaskan ketegangan ini dari tubuh dan sistem saraf. Psikoterapi somatik umumnya melibatkan diskusi tentang sensasi fisik, terutama yang berkaitan dengan perubahan yang dialami seseorang dalam sensasi fisik saat seseorang secara mental menghidupkan kembali pengalaman traumatis. Tubuh dapat melepaskan stres dan ketegangan saraf selama jenis terapi ini, biasanya dalam bentuk kedutan, kemerahan, sakit perut atau perasaan tidak nyaman secara fisik.

Manfaat dari jenis terapi ini dapat mencakup peningkatan rasa sejahtera dan suasana hati, peningkatan kepercayaan diri, pengurangan gejala fisik akibat stres psikologis, dan peningkatan ketahanan psikologis. Orang-orang yang menjalani jenis terapi ini mungkin merasa lebih mudah untuk berpikir jernih, dan umumnya menemukan lebih banyak kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Praktisi psikoterapi somatik percaya bahwa berbagai gejala fisik dapat terjadi sebagai akibat dari trauma emosional. Gejala-gejala ini biasanya termasuk gangguan pencernaan, masalah kekebalan, masalah seksual, dan kadar hormon yang tidak seimbang. Gangguan depresi dan kecemasan, masalah penyalahgunaan zat, dan gangguan stres pascatrauma adalah beberapa gangguan yang diyakini mendapat manfaat dari perawatan psikoterapi somatik.

Kebanyakan praktisi dari jenis terapi ini meminta pasien untuk memperhatikan sensasi fisik mereka sendiri saat mereka mendiskusikan trauma masa lalu. Ketika sensasi fisik yang kuat muncul, praktisi menggunakan sentuhan kecil dan lembut serta gerakan fisik. Hal ini dipercaya dapat melepaskan perasaan tersebut dari tubuh.

Elemen psikoterapi somatik dapat ditemukan dalam banyak jenis psikoterapi, seperti eye movement desensitization and reprocessing (EMDR), di mana klien dibimbing untuk melakukan gerakan mata berulang-ulang sambil mendiskusikan peristiwa traumatis masa lalu. Kebanyakan psikolog percaya bahwa prinsip di balik psikoterapi somatik, yaitu tubuh itu sendiri yang menahan tekanan trauma emosional masa lalu, adalah baik. Praktisi modern awal dari bentuk psikoterapi ini termasuk Wilhelm Reich, yang dianggap sebagai psikoterapis pertama yang menggunakan manipulasi tubuh selama perawatan psikoterapi. Pierre Janet juga dikreditkan dengan mengembangkan beberapa teori pertama tentang psikoterapi somatik, meskipun diyakini bahwa dia tidak mempraktikkan teori-teori ini pada pasiennya. Beberapa psikoterapis menunjukkan bahwa prinsip dan teknik psikoterapi somatik serupa dengan yang digunakan dalam terapi berbasis energi, seperti reiki.