Kata fungsi adalah kata tanpa makna leksikal atau konten semantiknya sendiri yang terutama menambahkan informasi tata bahasa. Juga dikenal sebagai functor, bentuk kata, atau kata kelas struktur, kata semacam ini mengungkapkan hubungan struktural antara kata-kata dalam sebuah kalimat. Preposisi, konjungsi, dan kata kerja bantu semuanya dapat menjadi kata fungsi dan dianggap sebagai blok bangunan linguistik yang penting. Tidak seperti kata fungsi, kata isi memiliki makna leksikal tertentu.
Dalam bahasa Inggris, di antara bahasa-bahasa lain, kata fungsi membawa sedikit makna dan biasanya ditentukan oleh hubungan gramatikalnya dengan kata lain. Kata benda seperti “anjing”, kata sifat seperti “hijau”, dan kata kerja seperti “berlari” umumnya memberikan sebagian besar makna kalimat. Mereka adalah bagian dari kelas kata terbuka karena bahasa dapat dengan mudah menambah atau menghapus kata dari grup ini. Misalnya, banyak kosakata bahasa Inggris yang lebih baru seperti “faks”, “situs web”, dan “email” adalah bagian dari kelas terbuka.
Sebaliknya, kata fungsi adalah bagian dari kelas tertutup karena bahasa biasanya tidak menambahkan sesuatu yang baru ke grup ini atau meminjam kata-kata ini dari bahasa lain. Kata bantu seperti “might” dan “have,” konjungsi seperti “whether” dan “that,” dan beberapa kata keterangan, termasuk “too” dan “very,” semuanya merupakan kata fungsi dalam bahasa Inggris. Sebuah kata fungsi menambahkan informasi tata bahasa daripada makna sebuah kalimat. Misalnya, kata fungsi seperti “the” ketika dipasangkan dengan kata benda “anjing” untuk membentuk “anjing” dapat menambahkan informasi tata bahasa tetapi tidak mengubah arti kata benda itu.
Secara tradisional, kata kelas terbuka diasumsikan untuk menentukan struktur kalimat sementara kata fungsi dilihat hanya sebagai tambahan. Misalnya, frasa seperti “Beruang akan melihat madu,” dipecah menjadi frasa kata benda (“beruang”) dan frasa kata kerja (“akan melihat madu”). Kata fungsi “the” dianggap hanya sebagai tambahan pada frase kata benda.
Kerangka tradisional ini bergeser pada pertengahan 1980-an ketika kata-kata fungsi mulai dipahami sebagai penentu status kategoris. Dengan demikian frase nomina “beruang” dimaknai sebagai frase penentu (“the”) yang mengandung frase nomina (“bear”). Penentu seperti kata fungsi “the” menjadi kepala frase penentu bukan hanya bagian dari frase kata benda.
Beberapa bahasa, seperti Mandarin, dicirikan oleh banyaknya kata-kata fungsi. Kata-kata fungsi biasanya tidak ditekankan dan oleh karena itu penutur sering mengontraknya dalam kasus-kasus seperti menggunakan “Saya sudah” untuk “Saya punya.” Anak-anak memiliki kecenderungan untuk menghilangkan kata-kata fungsi dari ucapan mereka.
Kata-kata konten termasuk kata benda, kata kerja, dan kata sifat dan memiliki makna leksikal yang dapat dijelaskan. Tidak seperti kata-kata fungsi, kata-kata isi dideskripsikan menurut makna spesifiknya daripada fungsi sintaksis atau tata bahasanya. Kata-kata fungsi dan isi harus dilihat sebagai suatu rangkaian kesatuan daripada dua kategori yang berbeda karena beberapa kata, seperti preposisi bahasa Inggris “di belakang”, memiliki karakteristik yang sama dari keduanya.